Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme
- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id - Dalam pidatonya pada forum World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center hari ini, Presiden Joko Widodo tidak saja menyinggung masalah ekonomi dan pembangunan di negara-negara berkembang. Jokowi pun menyinggung isu terorisme.
Seperti diketahui, lanjut Jokowi, beberapa negara Islam masih terus diancam aksi teror. Turki, Indonesia, Pakistan maupun Malaysia, masih memerangi terorisme.
Terorisme bahkan terjadi di negara-negara maju, seperti Perancis beberapa waktu lalu. Maka, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa persoalan ini juga mempengaruhi kondisi politik dunia.
"Serangan teror besar dan kecil terjadi di dunia. Dapat dikatakan situasi poltik di berbagai dunia tidak dapat diprediksi sejak awal abad ini," kata Jokowi, Selasa, 2 Agustus 2016.
Dalam menghadapi persoalan itu, Jokowi mengajak semua elemen negara muslim untuk menggunakan kekuatan Islam sebagai kekuatan dasar dalam menangkal aksi teror tersebut.
Kekuatan umat Islam itu, dijelaskan Jokowi, adalah dari sisi generasi mudanya saat ini. Dalam catatannya, umur rata-rata pemuda muslim dunia 23 tahun dan umur tengah kelompok muslim rata rata 30 tahun.
"Kita sebagai komunitas muslim harus menggunakan kekuatan fundamental kita. Negara-negara muslim memiliki demografi yang paling baik dibanding kelompok lainnya di dunia dengan jumlah anak muda yang proporsinya paling besar," jelas mantan gubernur DKI itu.
Pembukaan WIEF dihadiri oleh lima pemimpin dunia lainnya. Mereka adalah Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremenshinghe, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Kerajaan Yordania Jawad Al Anani, dan Presiden Pembangunan Bank Islam (IDB) Ahmad Mohamed Ali.