20 Insinyur Palestina Berguru Pertanian Hidroponik di Malang
Selasa, 2 Agustus 2016 - 06:37 WIB
Sumber :
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA.co.id
- Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, mengungkapkan perjuangan bangsa Palestina tidak hanya berperang melawan Israel dengan pertempuran dan pertarungan. Namun juga berjuang tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dengan bertani di tengah kondisi negara minim air.
Untuk itu sekitar 20 insinyur pertanian dari Palestina dikirim ke Indonesia mengikuti pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Lawang, Malang, Jawa Timur, Senin, 1 Agustus 2016.
Saat ini total lahan pertanian di Palestina, 57 persen ditanami buah-buahan. Sedangkan 15 persen ditanami sayur-sayuran dan 28 persen ditanami biji-bijian. "Kami senang Indonesia bisa membagi pengalaman dan pengetahuannya pada kami," ucap Fariz.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian, Widi Hardjono, mengatakan, kerjasama berupa pelatihan dengan Palestina akan terus dilakukan untuk memajukan pertanian di dua negara ini.
"Sistem cocok tanam hidroponik ini sebelumnya sudah kami coba. Kami pernah bekerjasama dengan Palestina, namun pelatihannya digelar di BBPP Lembang," kata Widi.
Tidak hanya pembelajaran cocok tanam dengan metode hidroponik, insinyur pertanian Palestina ini juga akan belajar mengenai pengembangan tanaman obat. "Mereka tertarik dengan pengolahan daun di Indonesia yang bisa diolah menjadi minuman obat. Di Indonesia banyak sekali jamu, seperti untuk masuk angin dan lainnya, itu juga membuat mereka tertarik," ujar Widi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat ini total lahan pertanian di Palestina, 57 persen ditanami buah-buahan. Sedangkan 15 persen ditanami sayur-sayuran dan 28 persen ditanami biji-bijian. "Kami senang Indonesia bisa membagi pengalaman dan pengetahuannya pada kami," ucap Fariz.