Mensos Terperanjat Dengar Cerita Freddy Budiman dari KontraS

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengaku terperanjat mendengar cerita Freddy Budiman, gembong narkotik yang sudah dieksekusi mati, seperti yang disebarluaskan Komisi untuk Korban Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) di media sosial (medsos).

Menteri mengatakan, perlu verifikasi pada informasi adanya oknum pejabat yang terlibat suap dengan Freddy Budiman. Tapi yang perlu juga dipahami dari informasi itu ialah soal betapa berlipat-lipatnya keuntungan bisnis narkotik. Itu menjadi penggoda bagi banyak orang untuk mengedarkannya.

"Diiformasikan di medsos katanya Freddy Budiman, itu sebenarnya sabu-sabu yang dia jual harganya lima ribu, kemudian dijual sampai tiga ratus ribu," kata Khofifah di acara Ikrar Laskar Antinarkoba Muslimat NU di Pendapa Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Sabtu, 30 Juli 2016.

Dia mengakui bahwa bisnis narkotik memang menggiurkan. Cerita keuntungan berlipat-lipat dari bisnis haram itu pernah diperolehnya saat mengunjungi beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas), di antaranya, Lapas Wanita dan Anak di Tangerang, yang kebanyakan penghuninya narapidana kasus narkotik.

BNN Segera Periksa Buku Tamu dan CCTV di Lapas Nusakambangan
Karena menggiurkan, kata Khofifah, sangat sulit menghentikan peredaran narkotik. "Saya tanya ke Pak Buwas (Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso), lalu langkah kita apa? Beliau jawab, tolong sampaikan ke ibu-ibu, tolong jaga anak jangan sampai tergoda narkoba," ujarnya.

Terpidana Mati Kontrol Bisnis Narkotik dari Rutan Medaeng
Langkah pencegahan melalui lingkungan keluarga, kata Khofifah, penting untuk mengurangi konsumen atau pengguna. Diharapkan, semakin sedikit pengguna semakin lesu pula pasar narkotik. "Kalau konsumennya makin sedikit, bandar dan pengedarnya akan sulit memasarkan narkoba," katanya.

Mensos Sebut Porseka Bagian Revolusi Mental
Seperti diketahui, KontraS mengunggah pengakuan Freddy Budiman soal sepak terjang dan jalinannya dengan sejumlah oknum aparat saat berbisnis narkotik di media sosial KontraS. Cerita itu diunggah tepat pada hari Freedy dieksekusi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat, 29 Juli 2016. Cerita kontroversial itu sontak bikin heboh.
Penjahat narkoba

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

'Penjara kita itu mayoritas diisi terpidana narkoba.'

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016