Kisah Freddy Jadi Polemik, Komisi III Akan Panggil Kontras
Sabtu, 30 Juli 2016 - 15:54 WIB
Sumber :
- Dok Kemenkum HAM.
VIVA.co.id
- Komisi III DPR RI yang ruang lingkupnya membidangi Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan Keamanan berencana akan segera memanggil Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) terkait penyataan tereksekusi mati Freddy Budiman yang bercerita ke koordinator Kontras Harris Azhar pada tahun 2014 silam. Tulisan Harris Azhar yang dipublikasikan setelah Freddy tewas dieksekusi itu kini menuai polemik.
Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu mengatakan anggota komisi III sudah membicarakan hal itu melalui grup salah satu media sosial untuk melakukan pemanggilan kepada Kontras usai selesainya masa reses anggota DPR RI.
Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu mengatakan anggota komisi III sudah membicarakan hal itu melalui grup salah satu media sosial untuk melakukan pemanggilan kepada Kontras usai selesainya masa reses anggota DPR RI.
"Kami akan serius, juga nanti kita akan undang kawan kontras dan kami juga minta aparat penegak hukum serius tindaklanjuti informasi ini, sekecil apapun harus ditelusuri," kata Masinton Pasaribu usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Juli 2016.
Menurut Masinton, meskipun informasi telah beredar luas di masyarakat, media sosial dan media massa belum dipastikan kebenarannya, namun informasi terkait pernyataan Freddy Budiman tersebut perlu ditelusuri keakuratan dan kebenarannya untuk ditindak lanjuti oleh aparat penegak hukum.
"Terlepas persentase akurasinya berapa persen, sebagaimanapun kecilnya, penting untuk ditelusuri. Karena, bandar narkoba ini bekerja tidak sendiri, dia melibatkan banyak jaringan," ujar Masinton
"Bahkan, kalau menurut cerita Freddy Budiman terhadap Kontras ada fasilitas mobil dari perwira tinggi bintang dua kepada Freddy untuk membawa dan menyelundupkan dari medan ke Jakarta," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami akan serius, juga nanti kita akan undang kawan kontras dan kami juga minta aparat penegak hukum serius tindaklanjuti informasi ini, sekecil apapun harus ditelusuri," kata Masinton Pasaribu usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Juli 2016.