Sikap Buwas Saat BNN Disebut Terima Uang 'Titipan' Freddy

Kepala BNN Budi Waseso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) menanggapi serius pernyataan terpidana mati Freddy Budiman yang dituliskan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Harris Azhar, yang diposting di Facebook resmi milik KontraS.

Tulisan Harris berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit" yang menyebutkan bahwa pejabat BNN menyalahgunakan kewenangannya membantu Freddy Budiman dalam melancarkan bisnis narkoba.

Jurus Brigjen Mukti Juharsa Buru Buronan Narkoba di Malaysia

Selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, Freddy mengaku kepada Harris, telah memberi uang Rp450 miliar kepada petugas di BNN.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, meminta Harris Azhar dapat membuktikan soal apa yang diungkapkan Freddy Budiman dalam kesaksiannya.

Dengan demikin, BNN akan mendukung aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas dan mengungkap kebenaran cerita Freddy Budiman. Sanksi tegas tentu akan diberikan bila ada petugas di BNN yang menerima suap dari Freddy Budiman.

"Jika terbukti, oknum BNN membantu Freddy Budiman dalam melancarkan bisnis narkobanya, maka BNN akan memberikan sanksi yang tegas dan keras sesuai dengan atauran hukum yang berlaku," kata Budi Waseso dalam keterangan yang disampaikan Humas BNN di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.

Buwas, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pemberantasan narkoba masih jadi fokus utama BNN. Pengungkapan kasus dilakukan hingga bandar besar yang menjadi otak pelaku peredaran narkoba.

"BNN akan tetap pada komitmennya dalam memberantas peredaran gelap narkotika hingga ke akar-akarnya dan mendukung terciptanya aparat penegak hukum yang bersih," ujar Buwas. (ase)

Detik-detik Terdakwa Kasus Narkoba Kabur Usai Pembacaan Vonis di PN Banda Aceh
Tampang bos narkoba jaringan internasional Fredy Pratama

Masih Buron, Fredy Pratama Tetap Aktif Kirim Narkoba ke Tanah Air

Gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama ternyata masih aktif mengirim narkoba ke wilayah Malaysia dan Indonesia, meski lagi jadi buronan saat ini.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024