Panglima: Di Indonesia, Tak Ada Tempat Aman untuk Teroris

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Sumber :
  • VIVA.co.id/Puspen TNI

VIVA.co.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, akan mengejar teroris sampai ke mana pun. Karena itu, ia menegaskan tak ada tempat yang aman untuk teroris di Indonesia.

Sempat Dicabut Biden, Presiden Trump Tetapkan Lagi Houthi sebagai Organisasi Teroris

"Jadi saya sampaikan, kepada sisa-sisa teroris Santoso untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Tapi kalau di hutan akan kita kejar sampai mana pun juga," ujar Gatot di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Kamis 28 Juli 2016.

Gatot berujar, jika menyerahkan diri pasti akan diproses secara hukum. Akan tetapi hal tersebut dinilai lebih baik, sebab dengan itu, peluang untuk grasi pasti terbuka lebar.

Polisi Las Vegas Tak Temukan Bukti Ledakan Cybertruck Terkait ISIS

"Kalau diproses hukum, pasti. Masih ada peluang untuk minta grasi. Percayalah, bahwa tidak ada tempat yang aman bagi teroris di Indonesia selama TNI dan Polri bersama-sama," ujar Gatot.

Gatot juga menyebut, perlu dilakukan revisi terhadap undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Ledakan Tesla Cybertruck di Hotel Donald Trump, Elon Musk: Teroris Salah Pilih Mobil

"Kapolri dengan saya bahwa yang membuat teroris aman di Indonesia adalah UU-nya. Kami bersama-sama, karena beliau juga mantan Kadensus 88. Karena orang bawa bom juga UU-nya begitu," kata Gatot.

Gatot berharap, dengan direvisinya UU tersebut akan membuat Indonesia tak lagi menjadi tempat yang aman bagi teroris.

"Saya hanya mengimbau saja. Tak punya wewenang apa-apa. TNI adalah aparatur negara apapun yang sudah diundangkan akan dipatuhi oleh TNI. UU adalah panglima bagi TNI," ungkap Gatot.

 
Menko Kumham Imipas RI Yusril Ihza di Kantornya

Yusril Soal Kekhawatiran Wacana Pemulangan Hambali: Dia Harus Diberi Perhatian sebagai WNI

Pemerintah Indonesia memiliki wacana bakal memulangkan mantan tokoh militan Jamaah Islamiyah, Encep Nurjaman alias Hambali dari penjara militer Amerika Serikat di Kuba.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2025