Jaksa Agung Belum Tahu Soal Jadwal Eksekusi Mati

Jaksa Agung M. Prasetyo (tengah).
Sumber :
  • Anwar Sadat/ VIVA.co.id

VIVA.co.id - Jaksa Agung M. Prasetyo coba meluruskan soal munculnya kabar bahwa eksekusi mati tahap ketiga di Nusakambangan akan berlangsung Jumat dini hari, 29 Juli 2016. Menurut Prasetyo, dia masih menunggu laporan tim di lapangan.

"Saya masih menunggu laporan akhir dari evaluasi di lapangan. Kami tunggu dari petugas di lapangan," ujar Prasetyo di Istana Negara, Kamis 28 Juli 2016.

Prasetyo juga belum memastikan, apakah tim penembak sudah berada di lokasi eksekusi. Namun dia mengaku ada tim dari Kejagung yang ke sana untuk melihat perkembangan yang nantinya akan mereka laporkan ke dia.

"Ya, kami justru tunggu. Mungkin ada kendala, ataupun ada apa-apa," kata politisi Partai Nasdem ini.

Namun, hingga kini, belum ada kendala yang bisa membatalkan proses eksekusi mati tahap III terhadap 14 terpidana mati tersebut.

"Kalau sudah saya terima, baru saya sampaikan (kendala di lapangan)," kata Prasetyo.

Pertimbangan lain yang menjadi perhatian adalah menyangkut pengajuan grasi ke Presiden. Namun, Kepala Staf Presiden Teten Masduki juga sudah mengaku, sulit untuk menangguhkan proses hukuman mati yang sudah in kracht.

Muncul informasi yang beredar bahwa eksekusi mati dilaksanakan pada pukul 00.00 WIB, Jumat, 29 Juli 2016. Kasubag Humas Polres Cilacap, AKP R. Bintoro, membenarkan kemungkinan eksekusi dilakukan dini hari nanti.  Saat wartawan mempertegas pertanyaan tersebut, Bintoro membenarkan bahwa eksekusi akan dilakukan pada hari Jumat, 29 Juli 2016.

"Iyaa..iyaa..," ujar Bintoro singkat ketika ditanyakan hari Jumat dini hari, 29 Juli 2016, menjadi waktu pelaksanaan eksekusi mati.

Sejauh ini, Bintoro mengatakan, persiapan eksekusi mati sudah final. Petugas keamanan juga siap mengawal dan mengamankan jalannya prosesi eksekusi mati jilid III.

Hukuman Mati di Indonesia Masih Banyak Kejanggalan

Dari pantauan VIVA.co.id, di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, keamanan sudah diperketat. Beberapa keluarga narapidana mati keluar masuk mengunjungi mereka yang akan berhadapan dengan regu tembak.

Beberapa narapidana yang sudah dijenguk oleh keluarga, kerabat dan kuasa hukumnya yaitu:

Eksekusi Mati Habiskan Puluhan Miliar, Efektif?

1. Zulfiqar Ali

Tahanan kasus narkotika, Zulfiqar Ali, dikunjungi oleh keluarganya dan yang terakhir oleh kuasa hukumnya Saut Edward Rajagukguk. Zulfiqar dikunjungi oleh kuasa hukumnya pada Rabu pagi, 27 Juli 2016.

Jokowi Didesak Moratorium Eksekusi Mati

2. Freddy Budiman

Freddy Budiman telah dikunjungi oleh kuasa hukumnya Untung Sunaryo pada Rabu siang, 27 Juli 2016. Menurut Untung, Freddy Budiman telah dijenguk oleh keluarganya. Ibu, kakak, dan juga anak-anaknya.

3. Merry Utami

Merry Utami dikunjungi oleh pendampingnya, Arinta dari LBH Masyarakat. Arinta yang memberi bantuan hukum kepada Merry mengatakan, Merry telah dijenguk oleh anaknya yang bernama Devi dan juga kedua cucunya.

4. Michael Titus Igweh

Keluarga Michael Titus mengunjungi Nusakambangan pada Kamis siang, 28 Juli 2016. Nila, kakak ipar Michael mengunjungi Titus bersama dengan sang tante, Nana. Dalam kunjungannya ia sempat mengatakan kekecewaannya karena eksekusi mati ini dilakukan saat proses PK yang masih berlangsung.

5. Abina Nwajaen

Abina telah dikunjungi oleh keluarga pada Kamis, 29 Juli 2016. Selain itu Abina juga dijenguk oleh anak yatim dari yayasan Al Mukhtar tempat ia sering menyumbangkan hartanya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya