Sesar Aktif Picu Gempa 4,5 SR di Bali Kamis Dini Hari
- VIVA/Bobby Andalan
VIVA.co.id - Kamis dini hari tadi, sekira pukul 03.41 WITA, sebagian wilayah Pulau Bali dan Jawa Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan 4,5 Skala Richter berada di episenter pada koordinat 7,67 LS dan 114,65 BT, tepatnya di Laut Bali pada jarak sekitar 55 KM arah utara Seririt Bali dengan kedalaman 17 kilometer.
Kepala Bidang Observasi Balai Besar Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Asrori menjelaskan, peta guncangan menunjukkan dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas gempa bumi BMKG atau III MMI di sebagian besar wilayah Pulau Bali dan ujung timur Pulau Jawa.
"Dampak gempa berupa guncangan dirasakan Tabanan, Negara, Buleleng, Busungbiu, Seririt, Gerogak, Gilimanuk, Banyuwangi, Kalipuro, Lewung, Baluran dan Situbondo. Di daerah ini guncangan dirasakan oleh orang banyak, sementara benda-benda tergantung berayun dan jendela kaca bergetar," kata Asrori? saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis 28 Juli 2016.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan rumah akibat gempa bumi. Jika ditinjau lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman hiposenternya, menurut Asrori, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi berkaitan dengan keberadaan struktur sesar aktif yang terdapat di Laut Bali.
Ia melanjutkan, data geologi dan tektonik menunjukkan bahwa di Laut Bali memang terdapat sebaran struktur sesar aktif yang memungkinkan terjadinya reaktivasi sesar hingga memicu terjadi gempa bumi ini.
Peristiwa gempa bumi dengan pusat di Laut Bali sangat menarik untuk dikaji mengingat di zona ini juga terdapat struktur sesar aktif yang duga kuat sebagai kelanjutan/terusan Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Kondisi tektonik semacam ini menjadikan wilayah pesisir utara Bali menjadi kawasan yang rawan gempa bumi dan tsunami.
Catatan sejarah gempa bumi Bali menunjukkan beberapa peristiwa gempa bumi merusak akibat sesar aktif ini dan di antaranya memicu tsunami di pesisir utara Bali.
Beberapa peristiwa gempa bumi dan tsunami yang pernah terjadi di Bali diantaranya adalah:
1. Gempa bumi dan tsunami Buleleng tahun 1815 sebesar 7,0 SR menelan korban lebih dari 1.000 orang.
2. Gempa bumi Bali tahun 1818 sebesar 8,5 SR memicu tsunami di pantai utara Bali, namun korban dan kerusakan tdk tercatat dgn baik.
3. Gempa bumi Bali tahun 1857 sebesar 7,0 SR juga dilaporkan memicu tsunami. Korban meninggal akibat gempa dan tsunami ini dilaporkan sebanyak 36Â orang.
4. Gempa bumi Bali tahun 1917 sebesar 6,5 SR juga dilaporkan memicu tsunami. Sebanyak 15.000 orang dilaporkan meninggal.akibat gempabumi dan tsunami, dan terakhir adalah
5. Gempa bumi Seririt tahun 1976 sebesar 6,6 SR juga dilaporkan juga memicu tsunami kecil. Sebanyak 559 orang dilaporkan meninggal akibat gempa bumi ini.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Bali dan sebagian Jawa Timur tadi pagi, maka kepada warga setempat diimbau untuk tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi kekuatannya relatif kecil, sehingga tidak merusak dan tidak berpotensi tsunami.
(ren)