Vaksin Palsu Sudah Menyebar ke Lima Provinsi

Salah satu contoh vaksin palsu milik Kementerian Kesehatan yang pernah ditemukan. Umumnya vaksin ini diganti label dan menggunakan botol bekas/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis

VIVA.co.id – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, mengatakan peredaran vaksin palsu sudah sampai di lima provinsi di Tanah Air. Hal itu berdasarkan pemeriksaan BPOM.

Pembuat Vaksin Palsu Minta Dibebaskan dari Hukuman

"Berdasarkan pemeriksaan, ada lima wilayah yang diduga daerah beredarnya vaksin palsu. Yaitu di Serang, DKI Jakarta, Palembang, Pekanbaru dan Bengkulu," ujar Penny di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat 3, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Juli 2016.

Meski demikian, BPOM enggan mengungkapkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan mana saja yang turut menggunakan vaksin palsu tersebut.

7 dari 24 Tersangka Vaksin Palsu Dijerat Pencucian Uang

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Politikus PDI Perjuangan itu juga menyebut ada lima provinsi lain yang diduga menjadi sebaran vaksin palsu.

Untuk itu, anak dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, itu meminta semua lembaga dan kementerian terkait untuk melakukan penyelidikan serta penanganan bila memang terbukti benar.

Pasangan Suami Istri Pembuat Vaksin Palsu Dituntut 12 Tahun

"Hasil monitoring BPOM ada lima provinsi yang diindikasikan jadi daerah beredarnya vaksin palsu. Saat ini polisi juga sudah melakukan penyelidikan," kata Puan.

Puan juga berharap, penanganan terhadap korban yang terdampak vaksin palsu ini dapat disegerakan. Sebab, Kementerian Kesehatan, kata dia, sedang mendata siapa saja anak yang mendapat vaksin palsu.

"Secara keseluruhan semua kementerian dan lembaga sudah melakukan penanganan. Kemenkes juga sudah melakukan pendataan dari para pelapor yang merasa menerima vaksin palsu. Segera untuk menuntaskan dampak vaksin palsu," ujar Puan. (ase)

Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

Tiga Kasus Vaksin Terheboh Sepanjang 2017

Yang terhangat adalah kaum anti-vaksin pemicu KLB difteri.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2017