Pulau Sangat Kaya Oksigen Minim Listrik dan Air Bersih
- VIVA.co.id/ Nur Faishal
VIVA.co.id – Selain dijuluki sebagai pulau oksigen, Pulau Giliyang di Sumenep, Madura juga punya kekhasan lainnya. Pulau mungil yang berada di Timur Pulau Madura tersebut hanya memiliki angkutan umum tiga roda atau odong- odong yang biasa digunakan mengangkut orang maupun barang.
Di Giliyang, odong-odong akan berjejer di pintu pelabuhan yang siap mengantarkan orang yang baru saja menjangkau pulau yang biasanya menggunakan perahu motor. Motor dengan roda tiga itu dimodifikasi dengan bangku panjang yang terbuat dari kayu yang dipasang di bagian kanan dan kiri sebagai tempat duduk penumpang.
Setiap odong-odong akan bisa mengangkut hingga delapan orang. Bahkan lorong tengah juga kadang diisi dua penumpang dengan berdiri. Para penumpang bisa naik dengan ongkos Rp3 ribu. Namun jika diangkut dengan barang memenuhi odong-odong, maka harus membayar hingga Rp30 ribu. Warga sekitar mengatakan bahwa odong-odong memang sudah lama menjadi sarana transportasi. Tidak ada mobil sejenis angkutan kota (angkot). Namun ada alternatif ojek motor.
"Dulu pernah diaspal (jalanan di pulau) tapi selalu cepat rusak," kata Abu Nawi, warga Giliyang kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Saat ini hanya ada satu jalan utama yang ada di pulau yang dibangun dengan batako. Menurut pantauan VIVA.co.id tak hanya kesulitan dalam hal transportasi, warga di pulau itu juga kesulitan mendapatkan air bersih. Pasalnya penyulingan air tawar belum disiapkan pemerintah. Selain itu, warga juga sangat terbatas mendapatkan pasokan listrik sehingga harus membeli genset maupun pembangkit listrik tenaga surya.
Padahal pulau ini adalah salah satu pulau yang kandungan oksigennya paling tinggi di dunia sehingga di pulau tersebut tak sulit menemukan lanjut usia berumur hingga 100 tahun. Diprediksi, Pulau Giliyang akan makin banyak dikunjungi para wisatawan.