Janji Polisi Jika Anggota Jaringan Santoso Turun Gunung

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Tinombala masih memburu 18 orang lagi yang diduga menjadi anak buah Santoso, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Polisi meminta mereka keluar dari persembunyian dan menyerahkan diri.

Sosok AKP Dadang Iskandar Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berapa Hartanya

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengemukakan, permintaan turun gunung itu untuk kebaikan mereka sendiri. "Imbauan ini kami harapkan efektif. Tujuan kami ingin agar mereka cepat kembali ke masyarakat," ujar Boy usai menghadiri acara Bakti Kesehatan Polri 2016 di Gelanggang Olahraga (GOR) Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu 23 Juli 2016.

Kepolisian menjamin akan memberi perlakuan baik bagi para anggota MIT yang menyerahkan diri. "Tentunya apabila atas dasar keinginan yang tulus, kembali turun gunung, semua akan diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Kami akan bantu semua proses pemulihan kondisi mereka. Kami dapat lakukan pemeriksaan proporsional dan objektif," katanya.

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Menurut dia, mereka akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih baik, sehingga bisa pulih dari kondisi tubuh yang rentan terserang penyakit karena bersembunyi di hutan.

Kepada dua buruan utama, seperti Basri dan Ali Karora, Boy juga meminta agar mereka menghentikan aktivitasnya. Sebab, setelah Santoso tewas, kini keduanya diduga sedang berupaya meneruskan langkah Santoso.

Wahono-Nurul Akan Tingkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan jika Terpilih Pimpin Bojonegoro

"Ada ke arah sana. Tapi kami berusaha persuasif imbau pada mereka. Lebih bagus mereka turun gunung untuk mempertanggungjawabkan segala yang terjadi," ujarnya.

Saat ini, Boy melanjutkan, pihaknya mengerahkan ribuan personel dalam operasi penangkapan kelompok teroris Santoso. "Satuan tugas seluruhnya tiga ribu termasuk pendukung operasi. Tidak semua di lapangan. Jadi ada administrasi, kesehatan, dan tim pengejaran," ujarnya.

Ilustrasi penembakan.

Terpopuler: Detik-detik Tawuran Mencekam, Kronologi Polisi Tembak Polisi

Berita tentang kisah Nadia siswi Kristen yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah juga banyak menarik perhatian pembaca VIVA.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024