Ayah Bantai Dua Anak Kandung saat Tidur
- VIVA.co.id/Ardian
VIVA.co.id - Kasda (32 tahun), warga Lampung Selatan, Lampung, ditangkap aparat Kepolisian setempat. Dia dilaporkan telah membunuh dua anak kandungnya saat mereka tidur pada Kamis, 21 Juli 2016.
Pria itu – warga Dusun Tanjung Bayur, Desa Tejang, Kecamatan Katibung – juga dikabarkan mengamuk hingga melukai warga setelah dia menghabisi nyawa dua anaknya, masing-masing Yudha (2 tahun) dan Alka (4 tahun).
Keduanya tewas dianiaya dengan cara dicekik saat sedang tertidur pulas. Tidak hanya dua anaknya yang jadi korban. Istri pelaku, Ojah (30 tahun), juga dianiaya hingga sekarat dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek Bandar Lampung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id, peristiwa penganiayaan itu terjadi Kamis subuh, 21 Juli 2016. Kasda keluar rumahnya dengan membawa sebilah golok, gergaji, dan pecahan kaca. Dia langsung mengamuk di halaman rumahnya. Warga yang mencoba menenangkan ikut terkena lemparan batu.
Andri (30 tahun) dan Didi (38 tahun), tetangganya, pun tak luput dari serangan Kasda. Mereka melihat pelaku keluar dari rumahnya membawa senjata tajam lalu berusaha menenangkan Kasda.
“Pas kami berdua coba menenangkan, ternyata dia melempar kami pakai batu bata dan mengenai wajah kawan saya, Didi,” ujar Andri.
Saat pelaku melempar batu bata, warga langsung membekuknya ramai-ramai, Dia diikat menggunakan tali. Setelah itu, warga menggelandang Kasda ke kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjungan.
Kepala Polsek Tanjungan, Ajun Komisaris Polisi Marwan Kholid, membenarkan terjadi pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan Kasda. Polisi masih memeriksa Kasda secara intensif. “Yang pasti, pelaku mengakui dia membunuh keluarganya,” ujarnya pada Marwan Jumat, 22 Juli 2016.
Kasda, menurut Marwan, menganiaya istrinya dan membunuh dua anaknya karena dibayang-bayangi rasa ketakutan. Dia khawatir tak sanggup menghidupi keluarganya.
“Karena pelaku sempat berkelahi dengan seseorang di tempatnya bekerja di Suoh, Lampung Barat. Karena bayangan takut itu sehingga ia mencoba menghabisi seluruh nyawa keluarganya,” ujar Marwan.
(ren)