Diharapkan Jadi Ustaz, Kembaran Yuyun Masuk Pesantren

Yayan bersama orangtua dan pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang.
Sumber :
  • Viva.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Yayan (14), kembaran Yuyun (14), gadis remaja yang menjadi korban pemerkosaan 14 remaja di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu tiba di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur pada Kamis sore 21 Juni 2016 sekitar pukul 16.00 WIB.

12 Santri Dicabuli, Kemenag: Ponpes Sri Muslim Mardatillah Jambi Tidak Ada Izin

Perjalanan Yayan untuk masuk pondok pesantren (ponpes) sempat tertunda satu hari, karena tiket pesawat dari Bengkulu-Jakarta, habis. Yayan bersama kedua orangtua dan dua sahabatnya beserta tim pendamping dari Dinas Sosial Rejang Lebong diketahui terbang dari Bengkulu, Kamis pada pukul 06.00 WIB dan mendarat terlebih dahulu di Jakarta sebelum ke Malang.

"Tadi kami mampir ke Dinas Sosial Kota Malang sebelum sampai ke Pondok Bahrul Maghfiroh," ujar Diana Ekawati, salah satu pendamping dari Dinsos Rejang Lebong.

Pimpinan Ponpes Jambi Diduga Cabuli Santri di Kamar, Korban Belasan Orang

Bersama dua sahabat Yayan yakni Restu Waluyo (14) dan Husna Riqiyan (13), rencananya akan menempuh sekolah dan tinggal di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. 

"Mereka teman sepermainan, Yayan kemarin sempat putus sekolah. Mau lanjut lagi sekolah di sini mulai kelas 6 SD. Kalau Restu dan Husna masuk SMP di Malang," kata Diana Ekawati.

Peringati Hari Santri Nasional, BMH Hadiahkan Beras untuk Santri Tahfidz

Diana Ekawati mengatakan, keberadaan dua sahabat Yayan sebagai penambah semangat Yayan untuk kembali bersekolah di Malang. Tawaran menempuh sekolah dan mondok berawal dari kunjungan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi rumah Yuyun. Khofifah menawarkan sekolah gratis kepada kembaran Yuyun itu.

Ibu Yuyun dan Yayan, Yana, mengaku setuju dengan tawaran Khofifah, karena Yana mempunyai mimpi suatu saat buah hatinya bisa menjadi seorang ustaz. "Awalnya memang dari tawaran Bu Menteri. Akhirnya disepakati setelah Lebaran mereka berangkat ke Malang untuk sekolah dan mondok di ponpes ini," ujar Diana.

Sementara itu, Muchyidin, kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Korban Situasi Darurat Minoritas dan Terisolasi, membenarkan jika pemberangkatan Yayan sesuai dengan arahan Khofifah Indar Parawansa. "Bu Menteri yang menyuruh kami untuk memberangkatkan Yayan ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh karena pendidikan itu penting bagi mereka," kata Muchyidin.

Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Gufron Marzuki menjelaskan, nantinya Yayan akan ditempatkan di asrama ponpes yang berada di Pasuruan, Jawa Timur karena di Ponpes Bahrul Maghfiroh Kota Malang hanya terdapat lembaga sekolah mulai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Yayan kami tempatkan di Pasuruan karena di sini belum ada lembaga sekolah tingkat Sekolah Dasar. Hanya satu tahun dan Alhamdulillah Yayan juga mau," ujar Gufron Marzuki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya