Kapolri Minta Suhardi Perbarui Informasi tentang Terorisme
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, yang baru dilantik Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016, segera melakukan langkah-langkah dalam memimpin BNPT.
"Mungkin beberapa saran yang sudah dibicarakan dengan beliau (Suhardi Alius) adalah membangun soliditas internal," kata Jenderal Tito, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Soliditas internal di BNPT diyakini Tito akan bisa diatasi oleh Suhardi. Mengingat, rekam jejak Suhardi sangat bagus dalam manajerial dan leadership.
Lebih dari itu, Tito berharap Suhardi Alius segera memperbarui informasi, beradaptasi dan memahami dinamika terorisme terkini, terutama dengan adanya jaringan gerakan radikal ISIS dan lain-lainnya. Sebab, persoalan terorisme bukan lagi masalah dalam negeri. Tapi, sudah menjadi jaringan internasional dengan modus-modus yang baru.
"Segera mempelajari situasi terkini, karena ini bukan hanya jaringan lokal tapi jaringan regional dan internasional," ucap mantan Kepala BNPT itu.
Dengan begitu, fokus Suhardi nantinya adalah pada deradikalisasi, rehabilitasi dan pencegahan. Ketiga fokus itu diharapkan menjadi sentral poin BNPT di bawah kendali mantan Kabareskrim Mabes Polri itu.
"Kemudian yang kedua nantinya kami harapkan beliau (Suhardi Alius) bisa membangun hubungan secara regional, karena ini ada jaringan yang sudah terbangun seperti Malaysia serangan teror, kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Thailand diserang," ujar Tito.
Yang tak kalah penting, Tito berharap Suhardi bisa membangun hubungan dan kerja sama dengan stakeholder lainnya di kawasan regional maupun global. Sebab, jaringan terorisme sekarang adalah Negara Islam Iraq Suriah (NIIS atau ISIS).
Tito yakin dengan pengalaman selama ini dalam membangun jaringan dan hubungan baik dengan pihak-pihak di luar negeri, Suhardi bisa menjalankan tugas dengan baik.
"Saya yakin dengan kemampuan beliau mampu membangun jaringan internasional dengan asing pada saat beliau sekolah di luar negeri. Ini kan menjadi modal beliau mampu untuk menangani BNPT dengan stakeholder terkait. Kita harapkan beliau sukses dan bisa menangani terorisme dengan baik," kata Tito.