Menkes Minta Masyarakat Tidak 'Anarkis' Soal Vaksin Palsu
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Kasus vaksin palsu dianggap sangat meresahkan bagi masyarakat, khususnya, untuk mereka yang memiliki bayi dan balita.
Mengenai kasus ini, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, meminta orang tua, terutama mereka yang memiliki anak yang terpapar vaksin palsu, agar tidak panik. Menurut dia, vaksin palsu yang beredar telah diteliti oleh BPOM dan tidak memberi efek samping pada anak.
"Jangan panik kami membantu imunisasi ulang. Saya minta masyarakat jangan anarkis, kita tidak bisa menunjuk pelaku yang belum ditetapkan pengadilan," kata Nila di Gedung Kementrian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.
Nila meminta masyarakat terutama orangtua anak yang diduga menjadi korban vaksin palsu tidak melakukan tindakan anarkis, baik pada pihak rumah sakit maupun para tenaga medis seperti dokter. Hal ini dikarenakan rumah sakit dan tenaga medis tidak hanya melayani imunisasi.
"Rumah sakit bukan hanya untuk imunisasi. Rumah sakit untuk pelayanan menyeluruh. Kita membutuhkan rumah sakit dan tenaga kesehatan," paparnya.
Nila meminta semua masyarakat terutama orangtua anak yang terpapar vaksin palsu mempercayakan penanganan masalah tersebut pada pihak kepolisian. Di mana menurutnya, Bareskrim dan satgas anti vaksin palsu sedang bekerja saat ini.
Selain itu, Nila memita masyarakat dan orangtua tidak mudah terprofokasi dengan berbagai informasi vaksin palsu. Nila meminta masyarakat berkoordinasi dan melakukan klarifikasi pada pihak berwenang.
"Kalau ada yang mau ditanyakan tolong lapor ke Kemenkes, Dinas Kesehatan dan Puskemas, Satgas akan menindaklanjuti," tegas dia.
(ren)