Bandung Masagi, Program MOS Anti Kekerasan
- VIVA/Suparman
VIVA.co.id – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan perpeloncoan terhadap siswa baru baik tingkat SMP dan SMA harus sudah dihilangkan. Hal tersebut akan dikawal dengan program pengenalan masa sekolah Bandung Masagi.
Wali Kota yang akrab disapa Emil itu menyatakan, perpeloncoan yang menghilangkan potensi kualitas siswa harus hilang dan sudah menjadi instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.
"Tidak boleh ada pemaksaan hal konyol, tidak ada manfaat mengundang tawa senior. Dengan konsep baru pendidikan karakter Bandung Masagi. Yaitu paripurna, kokoh, ajeug di semua sisi kehidupan," kata Emil di Peluncuran Program Bandung Masagi di SMA 8 jalan Solontongan Kota Bandung, Selasa 19 Juli 2016.
Dengan program itu, lanjut Emil, nilai-nilai yang ditanamkan pada siswa baru akan berdampak di lingkungan masyarakat. Emil menjelaskan, dengan filosofi ke-sundaan, nilai sosial dan moral yang kuat akan tertanam.
Emil mencontohkan, dalam perilaku keseharian siswa, aktivitas bergosip atau mengumbar keburukan temannya sendiri harus hilang.
"Bandung Masagi harus mengakar, karena di tanah Sunda. Maka dasarnya dari filosofi silih asih, silih asah mencerdaskan, silih asuh dan silih wawangi yaitu belajar hal hal yang baik, berbicara yang baik bukan keburukan," kata Emil.
Ia menambahkan, nilai-nilai tersebut hingga saat ini masih kurang didekatkan kepada para siswa secara formal. Oleh karenanya dalam tahun ajaran kali ini, pihaknya menekankan setiap sekolah memprogramkan nilai nilai tersebut.
"Dari dasar itu lahir program Bandung Masagi, yaitu cinta agama, jaga budaya, bela negara dan cinta lingkungan. Ini yang dalam kurikulum kurang hadir, kami kuatkan," terangnya. Â