Posko Vaksin Palsu di RSIA Mutiara Bunda Dipenuhi Orangtua
Senin, 18 Juli 2016 - 11:09 WIB
Sumber :
- Anissa Maulida
VIVA.co.id – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda, di Jalan H Mencong, Kelurahan Paninggilan Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, membuka posko pendaftaran bagi keluarga pasien yang terindikasi kena vaksin palsu.
Baca Juga :
Vaksin Palsu Sudah Menyebar ke Lima Provinsi
Adapun jenis vaksin yang diduga palsu di rumah sakit ini adalah DPT (Dipteri Pertusis Tetanus). Vaksin ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit dan merupakan jenis vaksin yang sering diberikan kepada anak-anak.
Dari pantuan VIVA.co.id, keluarga pasien sudah sejak pagi berdatangan. Mereka menunggu kepastian hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan BPOM Provinsi Banten, yang menurut rencana akan diumumkan hari ini oleh RSIA Mutiara Bunda. Pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan siapa-siapa saja yang terkena vaksin palsu.
Solihin, salah satu keluarga pasien yang anaknya dilahirkan dan divaksin di RSIA Mutiara Bunda, mengaku akan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang akan diumumkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang hari ini. Petugas keamanan yang melakukan penjagaan ditambah sejak posko vaksin palsu dibuka.
"Anak saya sudah umur 1,5 tahun sekarang, lahir dan vaksin di rumah sakit ini. Kami penasaran menunggu hasil laboratorium, efek pemakaian vaksin palsu berbahaya atau tidak," katanya.
Keluarga pasien sengaja datang ke RSIA Mutiara Bunda untuk mengetahui vaksin apa saja yang palsu dan apa saja yang sudah digunakan oleh rumah sakit ini.
Hal serupa juga diakui Elfaro, keluarga pasien lainnya. Dia merasa resah dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan RSIA Mutiara Bunda menggunakan vaksin palsu, karena anak-anak mereka dilahirkan, juga divaksin di rumah sakit tersebut.
Hal serupa juga diakui Elfaro, keluarga pasien lainnya. Dia merasa resah dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan RSIA Mutiara Bunda menggunakan vaksin palsu, karena anak-anak mereka dilahirkan, juga divaksin di rumah sakit tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Anak saya sudah umur 1,5 tahun sekarang, lahir dan vaksin di rumah sakit ini. Kami penasaran menunggu hasil laboratorium, efek pemakaian vaksin palsu berbahaya atau tidak," katanya.