Vaksin Palsu, Ada Peran Distributor dan Dokter
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Mabes Polri telah menetapkan 23 tersangka dalam kasus vaksin palsu yang meresahkan masyarakat. Dari jumlah tersebut, ada tiga dokter yang diduga terlibat dalam peredaran vaksin palsu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafly Amar mengatakan, dalam perkembangan penyidikan, Polri menemukan ada hubungan antara tersangka dengan distributor dalam peredaran vaksin abal-abal tersebut.
Boy menjelaskan gambarannya ada kaitan dengan hubungan, posisi jabatan dokter di masing-masing rumah sakit.
"Dalam hal ini ada hubungan dengan distributor yang nyata mendistribusikan vaksin palsu. Ada dugaan keterkaitan peran distributor dengan dokter pada masing-masing rumah sakit," kata Boy dalam wawancara dengan tvOne, Minggu, 17 Juli 2016.
Soal kualitas hubungan tersangka dengan distributor tersebut, Boy enggan menjelaskan secara panjang lebar. Polisi menduga hubungan keduanya sudah terjalin dalam vaksin palsu.
"Ada semacam persetujuan yang kami lihat dari hubungannya itu," ujar Boy.
Polisi selanjutnya akan fokus mengungkap lebih dalam jauh sejauh mana hubungan antara dokter dengan distributor. Boy mengatakan polisi akan mengungkap siapa perantara dalam hubungan tersebut.
"Apakah dokter ketahui seharusnya vaksin itu diperoleh dari mana dan sejauh mana hubungan mereka," kata Boy. (ase)