Menko Luhut Antisipasi Teror Truk Seperti di Prancis
- VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah menaruh perhatian khusus atas tragedi teror yang terjadi di Kota Nice, Prancis, saat berlangsungnya perayaan Bastille Day, Kamis 14 Juli 2016.
"Kita sangat memperhitungkan (teror di Nice Perancis), tadi juga kita rapat di sini coba mencari hal-hal yang kita perlu waspadai," ujar Luhut di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat malam 15 Juli 2016.
Luhut, mengingatkan, ke depan akan banyak teror yang dilakukan oleh anak muda, dengan inovasinya. Hal itu berkaca dari teror yang dilakukan dengan truk yang menghantam kerumunan orang di Nice, diketahui keturunan Tunisia berusia 31 tahun.
"Anak-anak muda kan terornya rata-rata umur 30-an ke bawah. Inovasinya banyak macam saja. Dulu ada car bomb, sekarang ada mungkin apa (truk)," kata Luhut.
Mantan kepala staf Presiden itu juga mengatakan, masalah teror adalah masalah global. Karena itu, setiap waktu semua pihak harus melakukan antisipasi terhadap masalah teror itu.
"Teror ini emang masalah global. Setiap saat bisa berubah dan kami pun setiap waktu melakukan antisipasi terhadap itu semua," kata dia.
Luhut juga menambahkan, pemerintah saat ini terus melakukan antisipasi tak hanya sampai dengan perayaan hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2017 mendatang. Demi mencegah aksi terorisme serupa yang terjadi dalam perayaan Hari Nasional Prancis tersebut, agar tak terulang terjadi di dalam negeri.
"Ya tak usah 17 Agustus (mendatang), hari ini juga sudah ada peningkatan keamanan. Terus kita tingkatkan keamanan," ucap Luhut.
Diketahui, sebuah truk besar menyeruduk kerumunan masyarakat yang sedang merayakan peringatan nasional tanda awal demokrasi di negeri Menara Eiffel itu.
Aparat berwenang di Prancis mengungkapkan bahwa sedikitnya 84 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan yang terjadi pada Jumat dini hari Waktu Indonesia Barat.
Presiden Prancis, Francois Hollande, menyebut serangan truk itu sebagai aksi terorisme, karena sopir juga menembaki masyarakat dan di dalam truk ditemukan senjata api serta granat.
(ren)