Pemkab Bekasi: RS Pengguna Vaksin Palsu juga Korban
- Pixabay/Chillsoffear
VIVA.co.id – Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (PPKL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Sri Enni, mengatakan 10 rumah sakit (RS) yang diduga menggunakan vaksin palsu di Kabupaten Bekasi adalah korban dari sindikat distributor pengedar vaksin palsu.
Menurutnya, ke-10 rumah sakit itu pada dasarnya tidak mengetahui apakah vaksin yang ditawarkan oleh distributor CV Azka Medika itu asli atau palsu. "Jadi, mereka (RS) juga korban sebenarnya," kata Sri di Kompleks Pemda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 15 Juli 2016.
Dia menambahkan, menurut pengakuan dari rumah sakit, mereka mendapatkan penawaran dari distributor CV Azka Medika secara resmi melalui surat elektronik (email). Penawaran itu juga disertai data-data dokumen pendukung lainnya yang menguatkan legalitas perusahaan distributor CV Azka Medika.
“Jadi, mereka memang enggak tahu juga kalau vaksin itu palsu. Azka Medika itu mengeluarkan bukti pembayaran pajaknya, ada fakturnya dan dus vaksinnya juga rapi, ada kode BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) kok," ujar Sri.
Dengan demikian, dia menegaskan, Dinkes tidak dapat memberikan sanksi kepada 10 rumah sakit yang diduga menggunakan vaksin palsu tersebut. "Makanya kalau masalah itu (sanksi), biar diselesaikan ke ranah hukum," kata Sri.
Adapun 10 rumah sakit di wilayah Kabupaten Bekasi yang diduga menggunakan vaksin palsu adalah RS Sander, RS Bhakti Husada di Cikarang, RS Sentral Medika di Gombong, RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika di Tambun, Kartika Husada, RS Sayang Bunda, RS Multazam, RSIA Gizar di Cikarang, dan RS Hosana Medika di Cikarang.
Selain itu, tiga RS berada di wilayah Kota Bekasi, yaitu RS Elisabeth, RS Hosana Medika di Bekasi, dan RS Permata. Dan satu rumah sakit lainnya berada di wilayah Jakarta Timur, yaitu RS Harapan Bunda di Kramatjati. (ase)
Laporan: Rifki Arsilan