RI Antisipasi Modus Teror 'Truk Maut' Saat HUT 17 Agustus
- REUTERS/Eric Gaillard
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi terorisme seperti yang terjadi di Kota Nice pada perayaan Hari Nasional Prancis (Bastille Day), Kamis malam waktu setempat. Aksi teror dengan menggunakan truk untuk menghantam kerumunan orang, bagi pemerintah Indonesia, merupakan tindakan yang kejam.
"Pemerintah RI mengecam keras dan mengutuk tindakan teror yang dilakukan secara kejam, menggunakan truk untuk menabrak banyak orang sehingga jumlah korbannya cukup besar," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di kantornya, Jakarta, Jumat 15 Juli 2016.
Pemerintah Indonesia, juga terus mengantisipasi masalah keamanan dari serangan teror seperti yang terjadi di Nice tersebut.
"Kemarin Presiden sudah mengumpulkan Menkopolhukam, Kapolri, Jaksa Agung, dan jajaran kepolisian terurama untuk kesiapan agar tidak terjadi di negara kita yang dianggap stabilitas politiknya cukup baik," jelas mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu.
Meski demikian, Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 ini yakin, dunia internasional akan bersatu untuk melawan tindakan-tindakan teror seperti ini.
"Tapi kami yakin, dunia pasti akan bersatu melawan terorisme yang seperti ini," katanya.
Pada Hari Bastille di Nice, Prancis, sebuah truk besar menyeruduk kerumunan masyarakat yang sedang merayakan peringatan nasional tanda awal demokrasi di negeri Menara Eiffel itu. Aparat berwenang di Prancis mengungkapkan bahwa sedikitnya 84 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan yang terjadi pada Jumat dini hari Waktu Indonesia Barat.
Presiden Prancis, Francois Hollande, menyebut serangan truk itu sebagai aksi terorisme, karena sopir juga menembaki masyarakat dan di dalam truk ditemukan senjata api serta granat.
(ren)