Vaksin Ulang Tak Jamin Imunitas Anak Terbangun Sempurna
- Pixabay/Ann_San
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ermalena mengatakan, pemberian vaksin ulang kepada anak dan balita, yang menjadi korban vaksin palsu, tidak akan menjamin antibodi anak-anak akan terbangun sempurna.
Karena, menurut Ermalena, imunisasi dapat terbangun sempurna jika pemberian vaksin asli dilakukan dalam usia tertentu.
"Karena imunisasi dasar seharusnya diberikan kepada usia 0-9 bulan. Jadi kalau diberikan sekarang kan memang jadi pertanyaan besar," kata Ermalena, Jumat 15 Juli 2016.
Dengan prinsip dasar imunisasi itu, maka anak yang menjadi korban vaksin palsu sudah pasti merugi. Meskipun rumah sakit yang tersandung kasus vaksin palsu, memberikan vaksin asli kepada anak dalam pemberian vaksin ulang.
Tapi, meski antibodi tak terbangun sempurna, menurut Ermalena, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) pernah menjelaskan soal adanya kekebalan lingkungan.
Kalau 85 persen lingkungannya sudah dijamin memiliki antibodi dan imunitas (kekebalan tubuh) maka lingkungan yang lain terbawa. Sebab tidak akan ada penularan kalau pun ada penyakit.
Atas pemikiran itu, Ermalena menyarankan, orang tua korban vaksin palsu tidak perlu panik dan menyerbu rumah sakit pelaku vaksin palsu seperti yang terjadi di Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebab, pemerintah sudah menyatakan dan memberikan informasi mengenai penanganan kasus itu melalui media massa.
"Karena pertama sudah tahu tempatnya. Kedua, mereka kan cukup melaporkan diri," kata Ermalena.