Disdik Jabar Siapkan Guru Khusus untuk Arya Permana
- Suparman/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Jawa Barat Ester Miori menjelaskan, penerapan pola pendidikan bagi pengidap severe obesity Arya Permana (10) akan disesuaikan dengan kondisi psikologis.
Hal itu dikemukakan Ester seiring dengan keinginan bocah asal Kabupaten Karawang itu untuk menjalani aktivitas sekolah, yang dimulai Senin, 18 Juli 2016.
"Tidak langsung akademis, tapi amankan dulu kondisi psikologis anak dan orangtua. Karena dalam praktiknya ada kerja sama antara guru dengan orang tua," kata Ester saat mengunjungi Arya, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 15 Juli 2016.
Rencananya, pendidikan untuk Arya tetap diberikan selama perawatan. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) mempersiapkan dua guru untuk mengajar Arya secara bergiliran. Waktu belajar yang diterapkan lebih sedikit dibandingkan untuk murid lainnya. Dalam sehari, setiap guru hanya mengajar selama waktu dua jam pada pertemuan-pertemuan awal.
Para guru berlatar belakang pendidikan layanan khusus. Mereka mempunyai kemampuan khusus menghadapi anak. Mereka juga ahli dalam psikologi anak. Sedangkan untuk ketersediaan ruangan, Dinas Pendidikan mengoptimalkan tempat perawatan. Sebab, Arya sulit dipindahkan.
Menurutnya, motivasi Arya bersekolah sangat kuat. Bahkan, Arya bersikeras dan memohon kepada ayahnya agar tidak terlalu lama menjalani perawatan di RSHS. "Arya membuat tuntutan yang harus ditandatangani ayahnya di atas materai. Isinya, ayahnya harus mengganti Rp1 miliar jika tidak cepat sekolah," ujar Ester.