Tim Dokter Tak Terapkan Diet Ketat untuk Arya Permana
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA.co.id – Pengidap obesitas ekstrem, Arya Permana (10), mengalami penurunan berat badan secara bertahap. Sejak menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung Jawa Barat Senin 11 juli lalu, berat badan bocah itu – yang tadinya 190 kilogram – kini turun hingga 186,4 kilogram.
Arya mampu mengalami penurunan tanpa diet ketat oleh tim dokter, bahkan dipastikan tidak menjalani puasa. Namun, menjalani perawatan ketat dengan manajemen diet gizi dan olah raga.
"Arya tidak dipuasakan, tidak kami kasih diet ketat. Porsi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral dan vitamin. Gerakan aktif agar bisa turun berat badannya," ungkap Sekretaris tim dokter RSHS, dr Novina Andriana, di Bandung, Kamis 14 Juli 2016.
Novina menjelaskan, perawatan ini dijalankan dengan prioritas pengobatan terhadap pasien anak, bukan dewasa yang mengutamakan penurunan berat badan untuk estetika. Arya, menurutnya, masih tergolong anak yang mengalami proses tumbuh kembang.
"Kita bicarakan soal anak tumbuh kembang, kami tidak langsung terapi operasi, kami hitung kebutuhan karbohidrat, protein, lemak. Kami berikan secara seimbang. Bukan diet ketat, puasa, ini anak masih tumbuh kembang. Alamiah saja," kata Novina.
Bahkan, sekalipun itu langkah operasi pengecilan lambung pun masih jauh untuk dipertimbangkan tim dokter. Saat ini, tim dokter memprioritaskan penanganan Arya tanpa terapi pasif agar bisa mengembalikan bobot normalnya.
"Pengurangan porsi makanan, Arya enjoy saja tidak protes, mudah-mudahan seterusnya juga bisa. Kami mencoba menanamkan pemahaman bagi orang tua Arya terkait dengan jumlah porsi makanannya. Mudah - mudahan bisa ditanamkan di rumah sehingga ibunya bisa membiasakan membuat menu makanan Arya sehari-hari," lanjut dia.
(ren)