Pimpin Polri, Jenderal Badrodin Akui Banyak Kekurangan
- VIVA.co.id / Syaefullah
VIVA.co.id – Mantan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengakui masih banyak kekurangan saat memimpin Polri selama satu tahun tiga bulan.
"Saya menyadari kepemimpinan saya masih ada anggota belum dapat pembinaan tepat, masih belum terlayani baik, dan masih ada yang tercederai. Saya mohon maaf, semoga bisa dibenahi di masa akan datang," ujar Badrodin di lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Juli 2016.
Badrodin optimistis Kapolri baru Jenderal Polisi Tito Karnavian mampu mengemban amanah dan melakukan pembenahan lebih baik di Korps Bhayangkara. "Polri bisa unggul dan dipercaya masyarakat," katanya.
Sebelum itu, dalam amanatnya dalam serah terima jabatan, Badrodin mengucapkan selamat kepada Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri baru. "Saya ucapkan selamat ke Pak Tito atas kepercayaan, kehormatan dan amanah yang diberikan untuk pimpin institusi Polri," katanya.
Hari ini, Jenderal Badrodin Haiti resmi menyerahkan jabatan Kapolri kepada Jenderal Tito Karnavian. Sebelum penandatanganan naskah serah terima jabatan, Jenderal Badrodin melakukan penyerahan tanda jabatan dan tongkat komando kepada Jenderal Tito.
Kemarin, Presiden Joko Widodo telah melantik Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara. Tito diangkat sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 48 Tahun 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri.
Setelah dilantik sebagai Kapolri, Tito Karnavian langsung diberi kenaikan pangkat satu tingkat. Tito pun resmi menyandang pangkat Jenderal bintang empat.
Tito Karnavian adalah perwira kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 (51 tahun). Sejumlah prestasi telah dia ukir. Di antaranya, terlibat dalam tim yang berhasil menangkap teroris Noordin M Top dan melumpuhkan teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur.