Ahok Diminta Lebih Manusiawi

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA

VIVA.co.id – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Arteria Dahlan, meminta penertiban Bukit Duri, Jakarta Selatan, dilakukan dengan santun dan manusiawi. Arteria meminta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mempertimbangkan berbagai aspek dalam melakukan penertiban, seperti mata pencaharian warga.

Ahok Tak Mau Penggusuran Bukit Duri Ditunda

"Apalagi opsinya rusunawa yang harus sewa, yang jauh dari tempatnya bekerja. Mungkin saja menghilangkan mata pencaharian mereka. Saran saya Pak Ahok harus lebih bijaksana. Kejadian penggusuran demi penggusuran yang selalu berujung ricuh ini harus dihentikan," kata Arteria di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2016.

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, penggusuran tidak sekadar isu hukum semata, seperti hak dan tidak berhak. Menurutnya, penggusuran juga menyangkut kehidupan manusia.

Warga Bukit Duri: Bendera Kuning Simbol Ahok Meninggal

"Dengan seketika orang disuruh pindah dari hidup dan kehidupannya. Kompensasinya juga Rusunawa Rawabebek yang lokasinya sangat jauh dari tempat semula, budayanya pun berbeda," ujar Arteria.

Baca:

SP3 Sudah Dilayangkan, Bukit Duri Digusur Pekan Depan

Arteria juga meminta penegakan hukum dilakukan secara proporsional. Tidak menggunakan TNI dan Polri untuk saling berhadapan dengan warga.

"Kasihan institusi TNI dan Polri saat ini sedang membangun citranya menjadi tentara pejuang dan polisi pejuang. Jangan dikotori untuk berhadap-hadapan dengan rakyat. Silakan pakai Satpol PP saja, itu pun saya tidak merekomendasikan," kata Arteria.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat berkunjung ke Kepulauan Seribu 27 September 2016. Di situlah dia melontarkan pernyataan soal Surah al-Maidah yang membuatnya diadili.

Ahok Gusur Pemukiman Liar agar Dikenang

"Yang penting, orang harus kenang saya."

img_title
VIVA.co.id
28 September 2016