DPR Geram Menkes Takut Sebut Rumah Sakit Pakai Vaksin Palsu
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id – Komisi IX DPR RI melakukan rapat dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan vaksin palsu, Rabu 13 Juli 2016. Hingga saat ini belum diungkap apa kandungan vaksin dan identitas 14 tempat pelayanan kesehatan, mulai dari klinik hingga rumah sakit besar yang jadi pelanggan vaksin palsu.
"Nama fasilitas kesehatan sudah disebut, tapi inisial. Institusi kesehatan ini kayak pencuri ayam, disebut inisial saja. Koruptor saja disebut-sebut namanya, dipermalukan. Faskes yang bahayakan anak-anak ini tidak disebut-sebut," kata anggota Komisi IX Saleh Partaonan Daulay di ruang rapat.
Karena itu, Kemenkes dan jajarannya diminta mengungkap kandungan dalam vaksin sesegera mungkin. Setelah itu jaringan vaksin palsu seperti produsen dan distributor yang juga perlu diungkap. Ini agar masyarakat tidak cemas.
"Tolong jaringannya dijelaskan, produsen siapa, distribusi siapa, kok bisa ada limbah kesehatan didaur ulang. Kalau belum bisa tuntas semua minimal ada penjelasan yang buat kita yakin pemerintah bekerja dalam hal ini," ujar Saleh.
Sementara itu anggota Komisi IX yang lain, Robert Rouw mendesak Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk meminta maaf terkait hal ini. Ia membandingkan dengan permintaan maaf yang dilakukan pemerintah saat kemacetan arus mudik lalu memakan korban.
"Kejadian di tol, statemen minta maaf. Ini korbannya bayi-bayi tidak berdosa, tidak ada satu kata permintaan maaf dari pemerintah untuk menjamin," kata Robert.