Komandan Provost Palsu 'Gentayangan' Tipu Polisi di Jatim
- VIVA/Nur Faishal
VIVA.co.id – Subdit Provost Direktorat Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Eddwi Kurniyanto, gusar. Beberapa hari ini namanya dicatut orang tak bertanggung jawab untuk memeras anggota Polri di Jatim. Sudah ada anggota yang jadi korban.
Eddwi mengetahui namanya dicatut beberapa hari ini, setelah ada anggota polisi yang jadi korban mengadu. Pelaku diketahui beraksi dengan menggunakan telepon genggam dan menyasar korban melalui Blackberry Messenger (BBM).
BBM tersebut menggunakan nama AKBP Eddwi Kurniyanto. Foto perwira kelahiran Malang itu diambil pelaku dari Facebook dan portal berita resmi milik Polri. Foto Eddwi lalu dipasang pelaku di BBM Eddwi palsu itu.
Berbekal BBM tiruan itu, pelaku menyasar sejumlah anggota polisi yang bertugas di Polda Jatim dan jajaran. Mengaku sebagai Eddwi, pelaku meminta sejumlah uang. Bahkan, pelaku juga berani menipu sasaran dengan cara menelepon langsung.
Salah satu yang coba disasar pelaku ialah seorang perwira menengah di Polda Jatim. Pelaku menelepon si perwira dengan mengaku diri sebagai Eddwi. Korban curiga setelah pelaku meminta uang. Korban lalu mengklarifikasi itu dengan menghubungi Eddwi asli melalui nomor telepon genggam yang biasanya dipakai.
Eddwi kaget mendengar keterangan si perwira. Ia lantas melacak nomor yang dipakai pelaku. Ada dua nomor yang digunakan pelaku, satu terlacak di Sumenep, Madura, satu nomor lagi terlacak di Riau.
"Masih ditelusuri apa nomor itu dipakai satu orang atau lebih," kata Eddwi kepada wartawan, Selasa, 12 Juli 2016.
Setelah diselidiki lebih jauh, lanjut dia, ternyata pelaku sudah beraksi sejak sebelum Lebaran 2016 lalu. Yang disasar kebanyakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan di bawah Eddwi. Ada yang selamat dari jeratan pelaku, tapi ada juga anggota yang tertipu.
Bahkan, ada anggota yang termakan tipuan pelaku dan mentransfer uang ke rekening pelaku Rp1,5 juta. "Saya mengimbau kepada seluruh anggota agar tidak mudah tertipu," kata Eddwi.