Ratusan Anak Jakarta Gunakan Vaksin Palsu

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA.co.id – Badan Reserse Kriminal Polri terus menelusuri bayi dan anak yang menerima vaksinasi menggunakan vaksin palsu. Sebelumnya, Polri mengungkap sudah 48 anak yang diduga mengonsumsi vaksin palsu.

Pembuat Vaksin Palsu Minta Dibebaskan dari Hukuman

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya, mengungkapkan data terbaru jumlah bayi dan anak yang pernah mendapatkan vaksin palsu menjadi 197 orang. Data ini akan terus dimutakhirkan.

"Sekarang 197 kami identifikasi diduga terpapar vaksin palsu," kata Agung di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juli 2016.

7 dari 24 Tersangka Vaksin Palsu Dijerat Pencucian Uang

Menurutnya, tim Satuan Tugas yang dibebani tanggung jawab untuk menindaklanjuti kasus vaksin palsu ini, sudah saling berkoordinasi dan mengungkapkan hasil temuan masing-masing lembaga yang terlibat.

Satgas ini terdiri dari perwakilan Bareskrim Polri, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Pasangan Suami Istri Pembuat Vaksin Palsu Dituntut 12 Tahun

Agung menuturkan, para korban itu didapatkan dari klinik milik Elly Novita di Jalan Raya Centex, Ciracas, Jakarta Timur, sejak 2010. "Dari sekitar Ciracas, juga dari satu klinik. 197 dari klinik itu. Kami kan sharing data, cek data, klarifikasi data," kata Agung.

Untuk teknis penanganan terhadap para korban, kata Agung, akan ditindaklanjuti Kementerian Kesehatan agar divaksinasi ulang. "Nanti dari Kemenkes bisa ditanyakan ke sana. Mulai minggu depan kita mulai bergerak untuk penanganan. Untuk teknisnya ke Kemenkes," ujarnya.

Sebelumnya . (ase)

Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

Tiga Kasus Vaksin Terheboh Sepanjang 2017

Yang terhangat adalah kaum anti-vaksin pemicu KLB difteri.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2017