Bocah Berbobot 190 Kg Ditangani 13 Dokter Spesialis

Arya Permana, anak berusia 10 tahun yang memiliki bobot 190 kg
Sumber :
  • Suparman/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bocah berusia 10 tahun yang mengalami obesitas, Arya Permana, harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakita Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, untuk ketiga kalinya.

Di rumah sakit, Arya akan menjalani pengobatan untuk mendapatkan bobot tubuh normal. Sebab, bobot tubuh 190 kilogram akan berdampak negatif pada kesehatan Arya.

Direktur Utama RSHS Ayi Djembarsari menjelaskan, Arya sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit itu seminggu sebelum Lebaran. “RSHS sebetulnya sudah pernah merawat Arya beberapa waktu lalu sebelum Lebaran, karena cuti, sekarang dilanjutkan lagi,” ujar Ayi di Bandung, Senin, 11 Juli 2016.

Menurutnya, kasus Arya akan mendapatkan perhatian khusus sehingga rumah sakit akan memberikan penanganan berlanjut selama beberapa hari ke depan.

Perawatan dan pengobatan terhadap Arya ini pun menjadi momen pembelajaran berharga untuk tim dokter RSHS yang mengobati kasus obesitas atau kegemukan terhadap anak-anak.

“Kenapa harus dirawat, tentu saja untuk memudahkan akses terhadap pasien. Kemudian untuk menurunkan berat badan dalam waktu yang diinginkan. Jadi memang harus diawasi secara ketat,” ujar Ayi.

Ayi menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan waktu proses perawatan yang diperlukan Arya hingga mendapatkan bobot normal. Namun, untuk pengobatan dan perawatan awal terhadap Arya di rumah sakit, akan sedikitnya membutuhkan waktu dua pekan ke depan.

Pihaknya juga tak bisa memungkiri, fase penanganan terhadap Arya bisa bertambah dari prediksi itu, karena tergantung perkembangan selama proses pengobatan dan perawatan.

“Yang diperlukan itu perubahan perilaku dan pola makan. Mudah-mudahan tidak ada kelainan lainnya akibat kegemukannya itu,” kata Ayi.

Setibanya di rumah sakit, putra pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini langsung dibawa ke instalasi anak untuk menjalani perawatan intensif secara bertahap. 

Konsumsi Air Minum Murni Bisa Jadi Detoks Hingga Bantu Ginjal Bekerja Optimal, Seperti Apa Cirinya?

Selain diharuskan menjalani terapi berjalan kaki, Arya juga akan diberi pasokan makanan non karbohidrat dan kaya mineral seperti sayuran untuk memulihkan berat badannya itu. 

Tim dokter mengaku obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, stroke, serta gangguan lain pada organ penting seperti jantung dan ginjal. Meski begitu, dokter menyatakan kesehatan Arya masih normal.

Banyak Anak Obesitas Karena Terus Main Gagdget, Yuk Moms Ajak Olahraga dengan Cara Ini

"Arya akan ditangani oleh 13 dokter spesialis dari bagian ilmu kesehatan anak, seperti dokter rehabilitasi medis, farmasi, penyakit dalam, serta orthologi," ujar Dr. Julistio TB Djais, Ketua Tim Penanganan Medis Arya Permana, Selasa, 11 Juli 2016.

Arya datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin sore. Bocah asal Desa Cipurwasari, Kecaman Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, datang dengan didampingi Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.

Melly Goeslaw Angkat Bicara Soal Pengalaman Bariatrik dan Komitmen Hidup Sehat

Selain mendapatkan perawatan kesehatan yang dibiayai Pemerintah Kabupaten Karawang, di rumah sakit, Arya juga akan mendapatkan pendidikan agar tetap bisa mengikuti pelajaran di sekolah. (ase)

Laporan: Jhon Hendra – Bandung/ Jawa Barat

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024