Warga DIY Padati Kirab Gunungan Grebeg Syawal
VIVA.co.id – Bertepatan dengan 1 Syawal 1347 H yang jatuh pada hari ini, Kamis 7 Juli 2016 versi kalender Sultan Agungan. Keraton Yogyakarta menggelar upacara tradisi Kirab Gunungan Grebeg Syawal.
Tradisi yang telah berlangsung tahunan ini menjadi daya tarik masyarakat Yogyakarta atau wisatawan yang menghabiskan waktu liburannya untuk melihat Kirab Gunungan Grebeg Syawal di alun-alun utara Keraton Yogyakarta.
Dalam tradisi Kirab Gunungan Grebeg Syawal, Keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh Gunungan yang berisi hasil bumi. Tujuh Gunungan ini meliputi tiga buah Gunungan Lanang, Satu Gunungan Putri, Satu Gunungan Darat, Satu Gunungan Gepak dan satu Gunungan Pawuha.
Tujuh Gunungan yang dikeluarkan Keraton Yogyakarta dapat dimaknai menjadi simbol perwujudan sedekah dari Sultan (Raja) untuk rakyatnya. Tujuh Gunungan ini di usung oleh abdi dalem Keraton Ngayogyokarta Hadiningrat melewati alun-alun utara dan menuju Masjid Agung.
Sebanyak lima Gunungan akan diperebutkan masyarakat setelah didoakan. Sedangkan satu Gunungan akan diperebutkan masyarakat di Kantor Kepatihan dan satu Gunungan lainnya diperebutkan di Puro Pakualaman.
Penghageng Tepas Tanda Yekti Kraton Ngayogyakarta, KPH Yudha Hadiningrat atau yang akrab disapa Romo Nur mengatakan, tradisi kirab Gunungan Grebeg Syawal ini sudah menjadi tradisi selama ratusan tahun dan hingga saat ini terus dilestarikan.
"Masyarakat dapat berebut isi Gunungan usai didoakan," katanya.
Rejo (65) warga Sedayu, Kabupaten Bantul mengatakan, sejak dirinya kecil sering diajak oleh orangtuanya nonton Grebeg Syawal dan ikut berebut Gunungan.
"Kalau dulu berebut gunungan hanya di masjid Gedhe. Belum seperti sekarang bisa berebut di Kepatihan atau Puro Pakualaman," katanya.
Dia mengaku sengaja mengajak keluarganya untuk melihat Grebeg Syawal agar tidak lupa dengan budaya dari masyarakat Yogyakarta. "Dari awal kenalkan anak kita dengan budaya Yogyakarta," ujarnya menjelaskan.
Sedangkan, Joko wisatawan asal Jakarta mengatakan sengaja datang ke Yogya selain untuk mudik juga untuk melihat Gunungan. "Sudah banyak informasi Grebeg Syawal yang di unggah ke media sosial. Jadinya saya penasaran," ujarnya.
(mus)