Menag Kecam Pelaku Teror Bom Yang Mengatasnamakan Islam
- ANTARA/Maulana Surya
VIVA.co.id – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengecam aksi teror bom yang terjadi di sejumlah tempat termasuk di Arab Saudi dan Solo, Jawa Tengah pada hari menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah 2016.
Pelaku teror kata dia, tidak pantas mengatasnamakan Islam apalagi mengklaim bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah untuk memperjuangkan Islam. Dirinya menegaskan, aksi teror yang terjadi itu sangat bertolak belakang dengan esensi ajaran Islam yang mencintai damai.
"Jadi itu adalah perilaku yang amat sangat keji, tidak terpuji dan semua kita harus memerangi tindakan yang tidak pada tempatnya," kata Lukman di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 6 Juli 2016.
Dirinya berharap, aparat berwenang bisa segera mengungkap motif aksi bom bunuh diri baik di Arab maupun di Solo. Menag menyayangkan masih adanya aksi-aksi teror yang mengatasnamakan agama dan mengorbankan orang tak bersalah.
"Saya ingin menggarisbawahi itu ajaran Islam sama sekali tidak mengajarkan (teror), sama sekali tidak mentolerir tindakan seperti itu. Siapapun yang melakukan itu, apalagi mengatasnamakan agama, mengatasnamakan Islam, itu sama sekali harus ditolak," kata dia.
Bom di Solo meledak di halaman Polresta Solo pada Selasa pagi, 5 Juli 2016. Ledakan bom tersebut menewaskan si pelaku bom bunuh diri sementara salah seorang petugas polisi terluka. Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti kemudian menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri bernama Nur Rohman yang merupakan jaringan Arif Hidayatullah atau Abu Mushab yang masih memiliki hubungan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).