Salat Id di Palembang Dijaga Prajurit TNI Bersenjata
- VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA.co.id - Pengamanan tempat-tempat ibadah, terutama lokasi penyelenggaraan salat Hari Raya Idul Fitri, diperketat setelah insiden bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, pada Selasa pagi, 5 Juli 2016.
Di Palembang, Sumatera Selatan, prajurit TNI bersenjata lengkap serta Polisi menjaga di 500 masjid yang menggelar ibadah salat Id pada Rabu, 6 Juli 2016.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, para personel gabungan ditempatkan di seluruh titik sejak malam tadi. Bahkan, sebelum salat Id berlangsung, seluruh sudut masjid disisir dan diperiksa dengan alat pendeteksi logam (metal detactor).
Jembatan Ampera, ikon kota Palembang, yang sebelumnya dipenuhi kendaraan, pun berubah dipenuhi warga yang menunaikan salat Id berjemaah.
Kepala Bagian Operasi Polresta Palembang, Komisaris Polisi Andi Kumara, menyebutkan sebanyak 381 personel dilibatkan untuk menjaga keamanan selama Idulfitri 1172 Hijriah. “Seluruh personel gabungan dari jajaran ditempatkan di seluruh masjid dan tempat keramaian lainnya,” katanya.
Pengamanan semacam itu diberlakukan hingga tujuh hari setelah Lebaran atau Rabu, 13 Juli 2016.
(ren)