Kapolri: Bom Bunuh Diri Tak Mudah Diantisipasi
- VIVA.co.id / Danar Dono
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan aksi bom bunuh diri bukan merupakan perkara mudah untuk diantisipasi. Ini seperti yang terjadi dalam insiden di kantor Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta Selasa kemarin.
"Namanya bom bunuh diri tidak bisa antisipasi, tak mudah" ujar Badrodin setelah melaksanakan salat id di Masjid Al Ihlas Mabes Polri Jakarta, Rabu, 6 Juli 2016.
Alasannya, menurut Badrodin, pelaku bom bunuh diri bisa beraksi kapan pun dia mau. Walaupun sudah diantisipasi, tetap saja bisa meledak dan menjadi insiden.
"Tak efektif, kalau kita tangkap di rumah, dia ledakan langsung rumah, tangkap di jalan dia ledakan di jalan. Kita antisipasi di pos penjagaan, dia ledakan di situ juga, belum ada cara mujarab (untuk menangkap)," kata Badrodin, yang segera pensiun sebagai Kapolri.
Terkait perkembangan kasus bom di Solo kemarin, Badrodin mengakui telah mengantongi identitas dan kelompok teroris pelaku. Saat ini, polisi juga sudah melakukan pelacakan untuk pengejaran terhadap kelompok pelaku.
Seperti diketahui, Indonesia kembali dibuat gempar dengan aksi bom bunuh diri seorang pria di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kota Surakarta, Kota Solo, Jawa Tengah.
Bom meledak antara pukul 07.30 WIB hingga 07.40 WIB. Akibat ledakan bom itu, pelaku tewas seketika, dan seorang anggota kepolisian terluka.
(ren)