DPR Minta Polisi Tak Kalah Strategi dengan Teroris
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Adies Kadir mengingatkan agar polisi, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) semakin waspada dengan adanya ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta. Dia mengingatkan bahwa bukan hal mudah untuk memantau pergerakan kelompok teroris.
"Teroris ini susah dideteksi gerakannya, mereka juga terus beregenerasi dan semakin canggih. Ini merupakan ancaman serius bagi Polri dan BIN. Mereka harus meningkatkan kewaspadaan dan cara identifikasi awal terhadap gerakan teroris ini," kata Adies saat dihubungi, Selasa, 5 Juli 2016.
Politikus Partai Golkar ini mengingatkan agar aparat penegak hukum menghilangkan ego sektoral dalam perlawanan terhadap terorisme. Pemberantasan terorisme kata dia harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Â
"Jangan sungkan-sungkan minta bantuan TNI (Tentara Nasional Indonesia) karena teroris sekarang sudah merupakan jaringan yang profesional. Ini bisa kami liat dari gerakannya," ujarnya.
Adies mengatakan, kemampuan para teroris ini makin terlihat dari berbagai aksi yang dilakukan dan mampu menyasar negara besar yang mempunyai pengamanan ekstra.
"Serangan bom seperti Prancis, Jerman, Turki, bahkan terakhir di Madinah pusat Islam sendiri. Ini mengandung pesan kepada dunia bahwa teroris sekarang beda dengan yang dahulu, tidak dapat lagi di pandang sebelah mata," paparnya.
Dia mengatakan bahwa serangan ini juga ibarat pesan kepada Presiden Joko Widodo yang memang akan bertolak ke Solo dan juga kepada Komjen Polisi Tito Karnavian yang baru dipilih menjadi orang nomor satu di Kepolisian.
"Kami berharap Kapolri yang baru Pak Tito dapat meningkatkan profesionalitas Polri dalam penanganan teroris begitu juga BIN. Jangan kalah strategi dengan teroris sehingga mudah kecolongan," katanya.