Eks Teroris: Bom Solo Terkait Ledakan di Irak dan Saudi
- ANTARA/Maulana Surya
VIVA.co.id - Mantan teroris asal Lamongan, Jawa Timur, Ali Fauzi Manzi, menganalisis bahwa bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Jawa Tengah, pada Selasa pagi, 5 Juli 2016, mirip peristiwa sama di Polres Poso pada 2013.
"Bom bunuh diri di Solo, hampir sama dengan bom bunuh diri di Mapolres Poso. Targetnya sama, kantor polisi, bomnya sama, efeknya juga sama," kata Fauzi dihubungi VIVA.co.id melalui sambungan telepon.
Adik pelaku bom Bali, Amrozi dan Ali Ghufron, itu menilai aksi teror di Solo sebagai efek domino dari aksi radikal secara global di beberapa negara beberapa hari ini. "Kita tahu tiga hari lalu ada bom besar di Baghdad (Irak) yang menewaskan 102 orang, tadi malam juga ada bom meledak di tiga tempat di Arab Saudi," ujarnya.
Mantan instruktur bom Jamaah Islamiyah (JI) Perwakilan Jawa Timur itu menduga bahwa bom di Solo terintegrasi dengan aksi-aksi serupa di Baghdad dan Arab Saudi. Sebab itu ia menduga kuat aksi tersebut berhubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Atau bisa pula aksi bom Solo sudah dirancang lama tapi menunggu timing (waktu yang tepat), misalnya, menunggu sampai ada Kapolri baru. Bisa jadi itu kado buat Pak Tito Karnavian (Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian, calon Kapolri),” ujar Fauzi.
Bom bunuh diri meledak di dekat Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Markas Polresta Solo pada Selasa pagi, 5 Juli 2016. Pelaku yang menggunakan sepeda motor hijau saat beraksi tewas akibat bom yang ia bawa. Seorang polisi setempat mengalami luka.