Ketua Komisi Hukum: Brutalitas Teroris Tak Bisa Ditoleransi
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengecam aksi bom bunuh diri di Maporesta Surakarta. Bambang mengatakan, seluruh aparatur keamanan negara perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan untuk mengantisipasi teror yang dengan alasan apa pun.
"Brutalitas pelaku teror akhir-akhir ini tidak bisa ditoleransi lagi. Ini dilakukan beberapa jam sebelum masyarakat merayakan hari besar Idul Fitri," kata Bambang saat dihubungi, Selasa, 5 Juli 2016.
Bambang menyesalkan satu anggota Polri menjadi korban luka akibat aksi bom bunuh diri. Menurutnya, bom bunuh diri ini sudah direncanakan oleh para kelompok teroris.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan bom di Solo mengejutkan, karena waktu kejadiannya bertepatan dengan memuncaknya keprihatinan masyarakat Indonesia atas peristiwa serupa yang terjadi Arab Saudi dan Turki.
"Ledakan bom oleh pelaku teror akhir-akhir ini, baik di Solo, maupun Arab Saudi, Turki, dan Irak menggambarkan brutalitas kelompok-kelompok pelaku teror saat ini," ujarnya.
Selain itu, para pelaku teror ini melancarkan gelombang serangan sepanjang bulan Suci Ramadhan di berbagai belahan dunia.
"Pelaku teror tidak peduli bahwa dalam hitungan jam, umat muslim sedunia akan menyongsong hari Raya Idul Fitri," tegasnya.
Menurut Bambang, kebrutalan pelaku teror saat ini, mau tak mau, harus disikapi dengan kebijakan serta langkah-langkah anti-teror yang luar biasa pula. Dia menegaskan bahwa negara tidak boleh lagi memberi toleransi kepada siapa saja atau kelompok yang terindikasi sebagai pelaku teror.
"Negara tidak boleh minimalis ketika masyarakat terancam oleh para pelaku teror. Sebaliknya, negara harus bertindak ekstra keras dan lugas terhadap kelompok-kelompok yang terindikasi teroris."