Cerita Petugas PLN Tetap Bekerja saat Lebaran
VIVA.co.id – Saat semua umat Muslim di Indonesia sedang menyiapkan diri menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1437 Hijriah, hal berbeda dilakoni Febry Hartanto (33). Pria yang sehari-hari menjabat Plan Manager PLN Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini, harus siaga menjaga listrik agar tidak terjadi gangguan sebelum dan saat Idul Fitri berlangsung.
“Saya sih sudah tiga tahun tidak merayakan Lebaran dan pulang kampung ke Blitar, Jawa Timur. Bagi saya sih sudah biasa ya,” ujarnya kepada VIVA.co.id.
Jika tahun-tahun sebelumnya beban kerja tidak begitu banyak, namun tahun 2016 ini ia harus ikut membawahi kapal genset Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Karpowership Zeynep Sultan. "Karena tumpuan warga Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo ada pada kapal tersebut. Jika terjadi gangguan apalagi saat Idul Fitri pasti hujatan akan bermunculan,” ucapnya.
Lulusan Universitas Brawijaya Malang mengaku tidak ada dukanya jika bekerja saat Lebaran. Dia harus sudah menganggap hal itu sebagai kebahagiaan karena bisa melayani masyarakat.
“Lebaran kita bertugas menjaga mesin listrik dan mengkoordinir teman-teman bekerja. Mungkin di situ nilai ibadah saat Ramadan. Kita petugas PLN harus stand by 1 x 24 jam,” kata Febry sambil tertawa.
Beruntung sang istri, Wijayanti, sangat memahami kerja dan tugas panggilannya sehingga tidak ada masalah. “Saya punya kerinduan akhir bulan nanti meski sudah lewat Lebaran ingin pulang ke kampung di Blitar. Insya Allah ya,” ujarnya.
Ia menceritakan di kapal genset ada 90 orang pekerja. Sebanyak 40 asal Turki dan 50 orang Indonesia, bekerja dalam berbagai bidang. Menariknya kata dia, mayoritas pekerja di kapal genset tersebut adalah Muslim.
“Nanti saat Idul Fitri kita semua merayakannya di atas kapal,” kata Febry.