Kepala BIN: ISIS Ubah Strategi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso merespons aksi bom bunuh diri di Markas Polresta Surakarta, Selasa, 5 Juli 2016. Sutiyoso menilai aksi itu masih bersinggungan dengan organisasi teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Jadi secara global ISIS ini mengubah strategi," kata Sutiyoso dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa, 5 Juli 2016.
Menurutnya, perubahan strategi itu akibat dari kekalahan-kekalahan di Irak, Syiria, pusat konflik mereka. Di sana, ISIS mengalami kekalahan beruntun.
"Kota-kota yang mereka kuasai, direbut pemerintah yang disokong sekutu dengan pimpinan Amerika Serikat," kata Sutiyoso lagi.
Akibatnya kini, lanjut pensiunan jenderal TNI itu, ISIS kemudian melancarkan serangan ke kota-kota di negara-negara yang mereka anggap sebagai lawan secara langsung seperti Paris, Istanbul, Madinah, Jeddah, Baghdad.
"Itu dilakukan oleh mereka yang dikirim maupun simpatisan ISIS di negeri-negeri tersebut," ujarnya.
Pria yang akrab disapa bang Yos itu menuturkan bahwa di Indonesia paling tidak ada tiga kelompok yang harus diwaspadai. Pertama, simpatisan ISIS di dalam negeri yang belum sempat berangkat di Suriah. Kedua, mantan kombatan yang kembali dari Suriah. Ketiga kelompok radikal, mantan tahanan teroris yang sudah dilepas karena masa hukuman selesai.
Sebuah ledakan terjadi di halaman Mapolresta Surakarta pada pagi hari ini, Selasa, 5 Juli 2016. Mabes Polri telah mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengungkapkan, ledakan tersebut terjadi pada sekitar pukul 07.30 WIB. Ketika itu, ada seseorang yang tidak dikenal yang memakai sepeda motor mencoba masuk Mapolres Surakarta. Anggota Provos yang tengah berjaga disana mencoba menghentikan pengendara tersebut.
"Namun pengendara sepeda motor tersebut tetap nyerobot masuk melalui penjagaan," kata Martinus dalam keterangannya.
Anggota Provos, Bripka Bambang Adi, mencoba mengejar pengendara tersebut. Namun, ketika pengejaran itu, tiba-tiba terjadi ledakan tepat di depan SPKT Mapolresta Surakarta.
"Secara tidak diduga suara ledakan keras berasal dari badan pengendara motor tersebut," sebut Martinus.
Menurut Martinus, akibat ledakan tersebut terduga pelaku bunuh diri tersebut meninggal di tempat. Sementara Bripka Bambang mengalami luka pada bagian wajah.