Bom Solo Berkaitan dengan Bom Madinah?
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengecam bom bunuh diri yang terjadi di Mapolreta Surakarta, tadi pagi. Peristiwa ini membuktikan sel-sel teroris yang ada siap menebar teror di Indonesia.
"Ancaman terorisme itu harus diakui setiap saat ada, sekarang ini, dimana pun," kata Arsul saat dihubungi di Jakarta, Selasa 5 Juli 2016.
Anggota Komisi III DPR RI ini melihat aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta terkait dengan peristiwa bom bunuh diri serupa di luar negeri, seperti Madinah dan Istanbul, Turki.
"Memperhatikan apa yang terjadi di Masjid Nabawi Madinah maka kita bisa melihat bahwa ancaman terorisme sudah berada pada tingkatan dimana pelakunya tidak lagi memiliki akal sehat sama sekali," paparnya.
Menurut Arsul, secara global kelompok teroris di Indonesia juga terkoneksi dengan kelompok teroris di luar negeri, maka ada kecenderungan meningkatnya peristiwa terorisme di Timur Tengah dampaknya berindikasi di Indonesia.
"Antara lain dalam bentuk keinginan dari sel-sel teroris di Indonesia untuk juga unjuk diri. Saya kira kejadian di Surakarta itu bagian dari upaya unjuk diri tersebut," ungkapnya.
Dengan peristiwa bom bunuh diri di Surakarta tadi pagi, Arsul meminta polisi semakin waspada. "Sekarang harus dinaikkan menjadi siaga satu. Itu sudah seharusnya sebagai langkah antisipasi," tegasnya.