NU Jatim Yakin Lebaran 6 Juli karena Berpedoman Kitab Kuno

Pemantauan hilal
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id - Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (NU) Jawa Timur meyakini Idul Fitri 1437 H tepat pada 6 Juli 2016. Berdasarkan perhitungan astronomis alias hisab, posisi hilal atau bulan sabit sebagai penanda awal bulan dapat diamati pada hari ini.

Buntut Viral Mobil RI 36, Tokoh NU Sentil Raffi Ahmad: Manusia ini IQ-nya ...

NU berpedoman pada satu kitab kuno, Irsyadul Murid karya KH Muhammad Ghozali MF, untuk menghitung waktu ijtimak atau konjungsi Bulan dan Matahari. Ada satu rumus dalam kitab klasik itu yang akurat untuk menetapkan waktu ijtimak atau konjungsi.

Menurut Ketua Tim Rukyatul Hilal NU Jawa Timur, Sholeh Hayat, sesuai panduan dalam kitab Irsyadul Murid, ijtimak atau konjungsi terjadi pada pukul 18.02 WIB. Sementara, waktu magrib Kota Surabaya dan sekitar adalah 17.31 WIB.

Wakil Rais Aam NU: MLB Direstui Sesepuh Kebohongan Belaka

“Artinya, matahari akan lebih dahulu terbenam daripada munculnya hilal atau bulan muda,” kata Sholeh kepada wartawan di Surabaya pada Senin, 4 Juli 2016.

Sholeh menjelaskan, akurasi perhitungan dalam kitab itu tidak perlu diragukan. Sebab, setiap tahun kitab itu digunakan sebagai rujukan dalam menentukan 1 Syawal atau pun 1 Ramadan.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

Meski demikian, NU Jatim tetap melakukan pemantauan hilal di 11 lokasi. Di antaranya, Pantai Gebang di Bangkalan, Tanjung Kodok di Sumenep, Bukit Condrodipo di Gresik, Pantai Serang di Blitar, Giliketapang di Probolinggo, Balekambang di Malang, Pasir Putih di Situbondo, Pantai Srau di Pacitan, Pantai Gapura di Sumenep, Pantai Kenjeran di Surabaya, dan satu titik di Jember.

“Itu untuk lebih memastikan saja. Lagi pula, berdasarkan perhitungan empirik kami menunjukkan, ijtimak atau konjungsi Bulan dan Matahari terjadi pada pukul 18.01 WIB,” ujar Sholeh.

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di kantor PWNU Jatim.

Kursi Gus Yahya Digoyang Isu MLB PBNU, Rais Aam: Ini Dinamika yang Wajar

Namun, Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar mempertanyakan kepentingan di balik kemunculan isu MLB PBNU.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025