Jonan: Zero Accident Tak Bisa Diwujudkan Tiba-tiba
- Shintaloka Pradita Sicca/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyadari target zero accident tidak bisa diwujudkan secara tiba-tiba, karena diperlukan proses bertahap untuk mencapai tujuan itu. Selain itu, dalam setiap perjalanan, risiko kecelakaan selalu bisa terjadi.
"Namun harus dikurangi. Sesuai arahan Presiden untuk mengurangi kemacetan, kecelakaan. Kita pasti cari cara terus untuk penuhi permintaan Presiden mengurangi angka kecelakaan," kata Ignasius di kantor Pusat Posko Lebaran Kementerian Perhubungan Jakarta pada Minggu, 3 Juli 2016.
Menurutnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menertibkan dan mengurangi angka kecelakaan. Namun, semua cara itu membutuhkan peran serta dari masyarakat dan operator transportasi. Jonan menjamin, pihaknya sudah berkomitmen untuk selalu memperbaiki keadaan. "Kalau perlu lebih keras," ucapnya.
Selain menindak pihak yang melanggar ketentuan, Kementerian Perhubungan juga berniat menurunkan angka kemacetan.
"Kemacetan adalah potensi awal dari kecelakaan. Kemacetan memberi potensi kecelakaan yang lebih besar, karena kalau macet lama, jadi capek dan ngebut pasti. Itu awal dari kecelakaan," tuturnya.
Sebelumnya, Jonan menargetkan Lebaran ini untuk meminimalisir kecelakaan dengan mendorong jargon zero accident. Namun, sampai H-4 kemarin, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 150 orang, dan 80 persen berasal dari pengendara motor.
"Mudah-mudahan jumlah itu tidak bertambah," harapnya.