Terungkap, Penyebab Kemacetan Parah Tol Brebes Exit
- Dedy Priatmojo
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengakui bahwa salah satu titik kemacetan terparah memang terjadi di Tol Brebes Timur, menuju pintu Tol Brebes atau Brebes Exit dan setelah keluar dari pintu tol. Jonan karena itu menyayangkan jika Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak menjadikan pintu tol seluruhnya dengan transaksi nontunai.
"Saya minta sejak tiga bulan lalu, tol itu tidak boleh transaksi tunai. Pak Menteri PU minta dua tahun. Saya kira kelamaan," kata Ignasius Jonan dalam pembicaraan dengan tvOne, Minggu 3 Juli 2016.
Dia mengatakan, tiga hingga enam bulan adalah waktu yang cukup untuk mengganti seluruh pintu tol dengan nontunai. Indonesia, kata dia, siap dengan teknologi tersebut ditambah pintu tol yang seharusnya masih dalam jumlah yang wajar.
"Itu jadi antre apalagi ada kembalian," katanya.
Jonan menilai, Brebes Exit sangat masuk akal mengalami kemacetan parah. Selain tol baru yang antusias diminati masyarakat, infrastruktur dan kesiapan jalur setelah kendaraan keluar tol dinilainya masih kurang siap. Kurang mendukungnya kesiapan jalur setelah pintu keluar tol lantas berimbas pada antrean kendaraan di belakangnya.
"Kalau Exit Brebes harus ada rekayasa jalan tol yang ekstrem karena tol baru," kata dia.
Oleh karena itu, dia berharap kepolisian setempat juga bisa cepat dalam melakukan rekayasa lalu lintas, sehingga kemacetan perlahan bisa dikurangi.
"Pintu tol itu tidak boleh menyebabkan kemacetan baru. Ya, buat apa orang pakai tol," kata mantan direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.