Warga Dirikan Jamban Dadakan di Tol Brebes Timur
- Viva.co.id/Ferry Damayanti
VIVA.co.id – Macet parah yang terjadi di jalur tol Brebes Timur ternyata tak diimbangi dengan fasilitas memadai. Tak ada rest area sepanjang jalur tol sepanjang 20 kilometer tersebut. Ketiadaan rest area berimbas pada tak adanya fasilitas kamar mandi dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Tak ada rest area di sepanjang tol Brebes Timur dimanfaatkan warga sekitar dengan mendirikan jamban dadakan. Dengan peralatan seadanya mereka menyiapkan jamban agar para pemudik bisa tetap buang hajat.
Menggunakan terpal, bahkan ada yang hanya menggunakan kain gorden, yang dibuat menyerupai kubus dengan tinggi hanya sekitar satu meter, jamban darurat itu didirikan. Di dalam jamban, hanya disediakan dua buah ember berisi air dan sebuah gayung. Jamban itu sementara hanya untuk pipis.
Ferry Damayanti, seorang pemudik, mengatakan, para pemilik jamban darurat tak meminta tarif. Mereka menerima berapa saja yang diberikan oleh pengguna toilet darurat tersebut.
"Kata pemilik jamban, mereka bisa mendapatkan Rp100 ribu sampai Rp150 ribu sehari dari menyediakan jamban darurat itu," ujar Ferry kepada VIVA.co.id, Minggu 3 Juli 2016.
Meski belum mencoba untuk menggunakan jamban tersebut, Ferry mengakui bahwa keberadaan jamban tersebut sangat membantu pemudik. "Macet panjang dan berjam-jam. Padahal nggak ada rest area. Makanya keberadaan jamban itu sangat membantu," ujarnya.
Selain jamban darurat, warga setempat juga mendirikan warung-warung dadakan untuk membantu pemudik yang ingin beristirahat.
Kemacetan di tol Brebes Timur terjadi sejak Sabtu sore, 2 Juli 2016. Kemacetan menggila karena nyaris 10 jam pemudik tak bergerak di ruas tol tersebut.