Pemudik Gunakan Jalan Tol Trans Sumatera Harus Waspada
- ANTARA/Tommy Saputra
VIVA.co.id – Pemerintah telah menyatakan akan menggunakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dalam keadaan darurat menjelang arus mudik dan balik Lebaran. Namun bagi pemudik yang akan menggunakan jalan ini harus benar-benar waspada.
Kabag Ops Polres Lamsel Kompol Yustam bahkan mendesak untuk mengkaji ulang rencana akan digunakannya JTTS sebagai salah satu rute darurat. Pasalnya, kondisi JTTS yang belum rampung justru berpotensi menyebabkan longsor dan rawan kecelakaan lalu lintas.
"Kalau jalan itu dipaksakan untuk dilalui, saya rasa sulit itu. Jalannya saja masih tanah bercampur pasir begitu, ditakutkan akan terjadi longsor," kata Yustam, Sabtu, 2 juli 2016.
Menurut Rustam, ia juga sudah menguji coba jalur JTTS dari Bakauheni menuju Desa Hatta. Namun, jalanan tersebut masih ada tanjakan dan turunan yang terjal yang berdampak pada lakalantas. "Saya sudah coba menggunakan motor, jalannya pasir, jalan itu kan belum terlalu kuat,” katanya.
“Nanti kalau terjadi kecelakaan seperti kendaraan jatuh ke jurang atau lakalantas lain, siapa yang berani bertanggung jawab? Rambu-rambu lalu lintasnya saja belum ada," tambahnya.
Meskipun JTTS tersebut tetap harus digunakan dalam kondisi darurat, sambung Yustam, aparat kepolisian tidak akan mengarahkan kendaraan melalui jalur JTTS untuk menjaga keselamatan berlalu lintas.
"Kalau memang ada kendaraan yang mau lewat situ (JTTS,red) silakan saja, kami tidak melarang dan tidak mengarahkan kendaraan melalui jalur JTTS," katanya.
Bagaimana jika terjadinya kemacetan panjang? Yustam mengaku pihaknya sudah beberapa kali melakukan monitoring dan menganalisis penyebab terjadinya kemacetan.
"Kita sudah antisipasi hal itu, setiap pos kita jaga, dari Bakauheni sampai Bandar Lampung, setiap 100 meter kami siapkan anggota, kami juga mempersiapkan kantong parkir jika terjadi kemacetan panjang,” ucapnya.