H-4 Lebaran, Banjir Rob Semarang Ditarget Surut
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA co.id - Persoalan banjir air laut pasang atau rob di jalur utama Pantai Utara Kaligawe Semarang menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono, bersama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bahkan menyisir langsung lokasi rob dengan menghitung progres penanganan rob di jalur mudik tersebut.
Kedua pejabat itu optimistis, penanganan darurat rob di sepanjang jalur Kaligawe itu akan surut pada H-4 Lebaran. Dalam kunjungan keduanya tersebut, Basuki mengaku akan bekerja ekstra keras saat Lebaran, karena puncak air pasang ini akan terjadi bertepatan saat Lebaran tiba.
"Yang nanti puncaknya pada tanggal 6 Juli 2016. Persis hari raya itu, menurut BMKG itu pas di puncaknya rob. Makanya kita harus siap-siap," kata Basuki di Semarang, Rabu, 29 Juli 2016.
Basuki menyebut, penanganan darurat rob tetap mengandalkan pompa-pompa untuk menyedot air yang tumpah di jalan raya. Sediktinya ada 17 pompa ditambah satu pompa besar dengan kapasitas 250 liter per detik yang stand by di lokasi.
"Saya kira pompa besar harus ditambah satu lagi. Juga ada 14 pompa kecil yang telah disiapkan oleh Pemkot Semarang. Dibanding dua minggu lalu ini sudah turun. Seminggu lalu turun karena memang rob rendah, ini rob mulai tinggi jalan Kaligawe kering karena sistem pompanya berfungsi," kata Basuki.
Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku tetap optimistis, bila target penanganan rob dapat tercapai pada H-4 Lebaran nanti. Sebab, sejak beberapa minggu terakhir penanangan air rob di jalur utama Semarang-Demak itu sudah cukup membuahkan hasil.
"Maka beberapa pekerjaan rumah harus kami tuntaskan dalam hitungan beberapa hari sampai H-4 atau Sabtu, 2 Juli 2016 harus sudah kering," ujar Hendrar.
Terkait penanganan jangka panjang, pria yang akrab disapa Hendi itu mengamini pernyataan Menteri Basuki. Lokasi langganan rob ini harus dibuat tanggul laut. Instansinya menargetkan pada tahun ini juga proses lelang dilaksanakan.
"Rencana (pengerjaannya) dua tahun bisa selesai. Untuk Banjir Kanal Timur kami bertugas untuk pembebasan lahan dan sedang proses sosialisasi untuk relokasi. Ini jadi komitmen bersama antara pusat, provinsi dan Pemkot Semarang.”
(mus)