Tiga Klinik di Semarang Dicurigai Gunakan Vaksin Palsu
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Semarang mencurigai adanya tiga klinik kesehatan di sana yang menggunakan vaksin palsu. Kecurigaan ini muncul setelah dilakukan penelusuran lembaga kesehatan di 16 kecamatan.
Kepala BBPOM Kota Semarang, Endang Pudjitami, mengatakan ketiga klinik tersebut merupakan klinik swasta yang biasa melakukan praktik kesehatan. Kecurigaan muncul saat petugas mendapati adanya kejanggalan dalam kemasan. Keanehan itu karena tidak adanya Nomor Ijin Edar (NIE) pada vaksin.
"Ternyata setelah ditelusuri ketiga klinik itu membeli vaksin tidak melalui jalur resmi. Kita sedang periksa secara ketat," kata Endang di Semarang, Rabu 29 Juni 2016.
Soal identitas tiga sarana yang dimaksud, ia enggan membeberkan lebih jauh, mengingat hal itu masih dalam batas dugaan. "Lokasinya masih di Semarang. Kita tunggu hasil pemeriksaannya lebih lanjut," katanya
Sejauh ini, pihaknya telah melakukan penelusuran 43 sarana kesehatan di Semarang untuk mengetahui keaslian vaksin yang selama ini beredar. Namun baru tiga klinik yang dicurigai tidak asli. "Tapi kami belum bisa simpulkan itu vaksin palsu. Karena harus melalui uji laboratorium tentang produknya," katanya.
Untuk produk vaksin tersebut, kini sudah dikirim ke BBPOM pusat di Jakarta untuk dilakukan uji sampel. Sehingga nanti bisa dibandingkan hasil sampel pemilik vaksin asli dengan yang diduga palsu.
(ren)