Sudah Ada 16 Tersangka Terlibat Kasus Vaksin Palsu
- ANTARA/Risky Andrianto
VIVA.co.id – Badan Reserse Kriminal Polri menyatakan hingga kini terus memburu para pelaku kejahatan pembuatan vaksin palsu di seluruh Tanah Air.
"Kami bekerjasama dengan penyidik Polda, Polres dan jajaran se-Indonesia untuk segera tangani secara cepat, agar tidak ada lagi vaksin palsu," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Agung Setya, di Jakarta Selatan, Selasa, 28 Juni 2016.
Agung memastikan, proses penyidikan kasus tindak pidana kejahatan para tersangka pembuatan vaksin palsu ini harus sampai kepada Kejaksaan hingga ke meja persidangan.
Ia menuturkan, proses penyidikan kasus pembuatan vaksin palsu bukan didasarkan dari laporan masyarakat, namun didasarkan penelusuran dari penyidik kepolisian itu sendiri. "Kami temukan ada ranah pidana, kami naikkan ke penyidikan. Kami temukan toko obat yang menjual vaksin yang kami pastikan palsu," katanya.
Dengan demikian, sejauh ini polisi sudah menetapkan 16 tersangka kasus pembuatan vaksin palsu di wilayah Jakarta, Bekasi Jawa Barat, dan Tangerang Banten. "16 tersangka bukan dalam satu komplotan, ada empat jaringan pembuat vaksin palsu tersebut," katanya.
Akibat perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar.