Motivasi Para Ibu Jadi Infal di Hari Raya
- Zahrul Darmawan/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan tradisi mudik yang umumnya dilakukan asisten rumah tangga, membuat tenaga musiman atau yang biasa disebut infal kebanjiran order. Walaupun ada konsekuensi berada jauh dari orang terkasih pada Lebaran nanti, mereka tetap melakoni tugas itu demi mengais rezeki.
Hal itu pula yang dialami Rusni, perempuan berusia 45, asal Sragen, Jawa Tengah. Ibu tiga anak ini mengaku sengaja memilih menjadi tenaga infal karena butuh uang tambahan. Meski Rusni mengaku berat harus berpisah dengan keluarga yang dicintainya, terlebih saat hari raya.
“Ya mau gimana lagi, kami butuh uang tambahan untuk bayar sekolah. Bapaknya anak-anak cuma buruh serabutan, sekarang lagi di Kalimantan,” katanya saat ditemui di sebuah rumah penampungan PT Hadi Jaya di Depok, Jawa Barat, Senin, 27 Juni 2016.
Selain untuk tambahan uang sekolah ketiga anaknya, pilihan profesi musiman itu dia lakoni demi memenuhi salah satu keinginan buah hatinya yang masih kecil. “Iya, anak saya yang bontot minta dibeliin Play Station. Ya mudah-mudahan uangnya nanti cukup,” ucapnya sambil tersenyum.
Tak jauh berbeda dengan Rusni, rekan satu profesi di rumah penampungan ini, Tarmi (37), juga melakukan hal ini demi membuat anak bahagia.
“Awalnya iya, sedih juga, karena enggak bisa Lebaran sama keluarga. Tapi, ya disabarin aja, kan uangnya lumayan. Anak saya minta dibeliin motor, ya mudah-mudahan pulang dari sini bisa beliin,” kata wanita asal Purwodadi yang mengaku telah menjalani profesi musiman ini sejak beberapa tahun lalu.
Selain Tarmi dan Rusni, di penampungan PT Hadi Jaya ini ada ratusan perempuan lainnya yang berniat menjadi infal saat Lebaran, karena tergiur dengan imbalan yang dijanjikan.
Untuk diketahui, jasa infal atau pengasuh bayi di yayasan tersebut berkisar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu untuk sehari kerja. Mereka umumnya akan bekerja mengisi waktu selama 15 hari, sehingga bisa mengantongi penghasilan rata-rata Rp4,5 juta.
“Di tempat kami ini selalu menyediakan jasa asisten rumah tangga dan baby sitter profesional. Gaji yang dibayarkan sesuai dengan keahlian mereka tentunya,” ucap pemilik yayasan, Wuryani Hadi.
Untuk tahun ini, perempuan yang lebih akrab disapa Hadi itu mengaku, ada sekitar 400 tenaga kerja yang siap disalurkan. "Kebanyakan mereka berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk tahun ini, kebutuhan tenaga infal agak menurun dibanding tahun sebelumnya. Namun kami tetap menawarkan tenaga-tenaga profesional."