Program Belum Efektif, Said Aqil Minta Pemerintah Gandeng NU
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, meminta agar pemerintah dan dunia perbankan bisa bekerja sama dengan Nadhlatul Ulama (NU). Pasalnya banyak program pemerintah dan perbankan yang selama ini tidak berjalan dengan baik.
"Presiden kalau pidato pertumbuhan ekonomi sekian persen. Pertumbuhan ekonomi merata. Yang berkembang sopo," kata Said pada saat peluncuran KartaNU (Kartu Anggota NU) di Kantor PBNU, Jakarta, Senin 27 Juni 2016.
Said menjelaskan bahwa setiap pulang ke kampung halaman, ia selalu bertanya kepada tetangga tentang perkembangan kehidupan mereka. Ternyata keluhan mereka sama saja satu dengan lainnya yaitu soal kemajuan ekonomi yang belum dinikmati secara merata.
Said juga mempertanyakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menurutnya tidak tepat sasaran. Bahkan, Said mengaku pernah bertanya langsung kepada direksi perbankan soal KUR yang tidak disalurkan dengan efektif tersebut.
"Masalahnya ternyata untuk sampai ke bawah perlu anggaran. Kalau masalahnya itu kenapa enggak kerja sama sama NU. NU punya Banser. Beres itu," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa para ulama atau kiai di NU juga sering kali membantu pemerintah termasuk terkait program perbankan. Tak hanya soal perbankan, para ulama NU, kata dia, juga berhasil menyosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat sehingga bisa diterima.
"Dahulu banyak orang mengatakan bunga bank itu riba. Setelah para kiai NU bicara masalah itu selesai," kata dia lagi.